Sebanyak 15 Mahasiswa UMM Lolos Program Virtual Exchange Singapore

Program Exchange dengan Singapore Polytechnic sudah berlangsung sejak 2019.

Dok. Humas UMM
Sebanyak 15 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil lolos pada program Virtual Exchange Singapore. Program ini dilangsungkan bersama Singapore Polytechnic (SP) dengan mengangkat tema Singapore : Understanding History and Heritage.
Rep: wilda fizriyani Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Sebanyak 15 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil lolos pada program Virtual Exchange Singapore. Program ini dilangsungkan bersama Singapore Polytechnic (SP) dengan mengangkat tema “Singapore : Understanding History and Heritage”.

Baca Juga

Staf International Relations Office (IRO) UMM, Very Kurnia Aditama mengatakan, program ini berubah menjadi virtual ketika pandemi Covid-19 datang. Sebelumnya, program tersebut berlangsung secara luring (luar jaringan). "Jadi para mahasiswa UMM serta mahasiswa SP bisa bertemu di Malang kemudian melakukan project bersama," katanya.

Program Exchange dengan Singapore Polytechnic sudah berlangsung sejak 2019. Program ini biasanya diadakan sebanyak dua kali dalam setahun. Sebab itu, program tersebut dialihkan menjadi virtual pada masa sekarang.

Very menjelaskan, konsep virtual exchange ini berupa pertukaran budaya. Selama berjalannya program, setiap mahasiswa diminta mempresentasikan budaya dari negara masing-masing, baik itu dari Indonesia maupun dari Singapura. Dengan demikian, kedua pihak bisa mendapatkan hal baru serta perspektif yang berbeda.

Menurut dia, pertukaran mahasiswa ini berlangsung selama satu bulan dengan empat kali pertemuan. Ada dua kelas yang akan disediakan dan berada di dua hari utama yakni Monday Class pada Senin dan Friday Class pada Jumat. Para peserta diminta untuk memilih salah satu kelas dan mengikutinya hingga akhir melalui aplikasi Zoom.

Very mengungkapkan, terdapat lebih dari 80 peserta yang mendaftar dan ingin mengikuti virtual exchange. Kemudian pada tahap administrasi ada 40 orang yang lolos. "Akhirnya terpilihlah 15 mahasiswa final yang lolos jadi peserta program ini,” kata Very dalam siaran pers, Selasa (21/6/2022),.

Pria asli Bojonegoro ini berharap seluruh peserta yang lolos dan mengikuti program ini bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Di samping itu, juga meluaskan jaringan dan kenalan dengan mahasiswa internasional. Dengan begitu, perspektif dan pandangan baru bisa mereka peroleh.“Bahasa juga menjadi aspek penting. Program ini menjadi tempat dan wadah yang cocok untuk melatih bahasa inggris mereka menjadi lebih baik,” katanya.

 

 

 

 
Berita Terpopuler