Uni Emirat Arab Kirim 27 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Pengungsi Ukraina di Polandia

Polandia merupakan negara Eropa yang menampung pengungsi Ukraina terbanyak.

AP/Sergei Grits
Pengungsi berjalan setelah melarikan diri dari perang dari negara tetangga Ukraina di perbatasan di Medyka, Polandia tenggara, Minggu, 3 April 2022. Uni Emirat Arab (UEA) mengirim 27 ton bantuan pangan dan pasokan medis untuk pengungsi Ukraina di Polandia.
Rep: Kamran Dikarma, Alkhaledi kurnialam Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Uni Emirat Arab (UEA) mengirim 27 ton bantuan pangan dan pasokan medis untuk pengungsi Ukraina di Polandia. Saat ini, Polandia merupakan negara Eropa yang menampung pengungsi Ukraina terbanyak, yakni lebih dari 3,5 juta orang.

Duta Besar UEA untuk Ukraina Salem Ahmed al-Kaabi mengatakan, lewat bantuan pangan dan medis tersebut, negaranya menegaskan keinginan untuk berkontribusi dalam penanganan krisis kemanusiaan akibat konflik di Ukraina. Negara Teluk itu sebelumnya telah mengirim enam pesawat ke Polandia dan Moldova yang membawa 156 ton makanan, bantuan medis, dan ambulans untuk membantu para pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina setelah invasi Rusia pada 24 Februari.

Dilansir dari Al Arabiya, bantuan tersebut datang sebagai bagian dari komitmen UEA untuk menyumbangkan Rp 74 miliar sebagai tanggapan atas Permohonan Cepat Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). The Dubai International Humanitarian City (IHC) juga mengirim 124 ton pasokan bantuan dan peralatan tempat tinggal dengan organisasi internasional lainnya di kota itu, menurut laporan kantor berita UEA, Emirates News Agency (WAM), dalam laporannya, Sabtu (18/6/2022).

Bantuan tersebut menjadi bagian dari komitmen UEA untuk menyumbangkan lima juta dolar AS sebagai tanggapan atas Permohonan Cepat Kemanusiaan PBB. Sejauh ini UEA telah mengirim enam pesawat ke Polandia dan Moldova yang membawa 156 ton makanan, bantuan medis, serta ambulans.

Baca Juga

Menurut PBB, sejak Rusia melancarkan invasi pada 24 Februari lalu, lebih dari 5,5 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara-negara tetangga. Selain Polandia, mereka turut mengungsi ke Moldova, Rumania dan beberapa negara lainnya.

Itu menjadi krisis pengungsi terburuk di Eropa sejak berakhirnya Perang Dunia II. Saat ini Ukraina tengah menjalani proses untuk bergabung dengan Uni Eropa.

Perhimpunan Benua Biru sudah merekomendasikan agar Kiev menjadi kandidat untuk bergabung dalam blok tersebut. Pada pertemuan puncak pekan depan, para pemimpin Uni Eropa diharapkan mendukung rekomendasi badan eksekutif di perhimpunan tersebut untuk Ukraina dan Moldova.

 
Berita Terpopuler