Fed Umumkan Kenaikan Suku Bunga Acuan 0,75 Persen, Kemungkinan Sama Bulan Depan

Fed fund rate (FFR) diproyeksikan akan menyentuh 3,4 persen pada akhir tahun 2022.

ABC News
The Fed/Ilustrasi
Rep: Lida Puspaningtyas Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed resmi mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 0,75 persen. Ini menjadi kenaikan terbesar sejak 1994 dan diproyeksi akan memperlambat perekonomian hingga peningkatan pengangguran dalam beberapa bulan kedepan.

Baca Juga

Dilansir Reuters, Rabu (15/6/2022), Gubernur The Fed, Jerome Powell bahkan mengatakan kenaikan selanjutnya di bulan Juli juga dimungkinkan sama. Meski ia menyebut tidak berharap kenaikan 0,75 persen menjadi hal yang biasa.

Ia mengakui langkah ini diambil karena kondisi yang sulit dikendalikan dan mungkin akan mengecewakan publik. Fed fund rate (FFR) diproyeksikan akan menyentuh 3,4 persen pada akhir tahun 2022, tertinggi sejak Januari 2008.

"Kita tidak ingin banyak orang kehilangan pekerjaan, bank sentral tidak sedang mencoba menyebabkan resesi," katanya dilansir Reuters, Rabu (15/6/2022).

Ia menekankan tujuan kebijakan ini adalah untuk menurunkan angka inflasi hingga ke angka di bawah dua persen. Namun ia mengakui masih ada tantangan besar pada perang Ukraina-Rusia dan disrupsi pasokan global yang tidak bisa dikendalikan.

Kedepannya, tambah Powell, kondisi masih akan terus menantang. Langkah kenaikan suku bunga acuan pada bulan-bulan sebelumnya terbukti tidak memperlambat laju inflasi. Hal tersebut malah membuat masyarakat lebih sulit mendapat pekerjaan.

Meski demikian, Chief Investment Strategist di CFRA Research New York, Sam Stovall mengatakan langkah Fed itu disambut baik oleh pasar dengan kenaikan harga saham. Menurutnya, ini adalah bentuk dukungan dan optimisme.

"Ini seperti dukungan dan optimisme, bahwa Fed akhirnya sadar akan masalah inflasi dan bergerak mengambil langkah yang lebih agresif," katanya.

Pasar masih bergejolak naik turun setelah pengumuman Fed kenaikan 0,75 persen. Tidak lama, setelah Powell menyebut kenaikan selanjutnya mungkin akan sama 0,75 persen, saat itu pasar mulai bergerak naik.

 

 
Berita Terpopuler