Penasihat FDA Dukung Vaksin Covid-19 Moderna untuk Anak Usia Sekolah dan Remaja

Jika mendapat rekomendasi CDC, vaksin Moderna dapat menjadi opsi bagi anak-remaja AS.

AP Photo/Charles Krupa
Vaksin Moderna. Vaksin tersebut dinilai aman dan efektif bagi anak berusia enam hingga 17 tahun.
Rep: Amri Amrullah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — Panel penasihat pemerintah Amerika Serikat pada Selasa (14/6/2022) memberi dukungannya terhadap vaksin Covid-19 Moderna untuk dapat diberikan untuk anak-anak usia sekolah dan remaja. Para ahli independen di luar Food and Drug Administration (FDA) sepakat bahwa vaksin Moderna cukup aman dan efektif untuk diberikan kepada anak-anak usia sekolah hingga remaja, yakni mulai enam hingga 17 tahun.

Jika FDA setuju, vaksin itu akan menjadi merek kedua yang dapat disuntikkan kepada anak-anak, selain vaksin Pfizer. Pakar yang sama akan bertemu pada Rabu (15/6/2022) ini untuk mempertimbangkan dosis vaksin Moderna dan Pfizer yang sesuai untuk anak-anak terkecil, yakni mereka yang berusia di bawah lima tahun.

Vaksin Covid-19 Moderna telah lama tersedia untuk orang dewasa di AS dan di negara lain. Sementara itu, lebih dari 36 negara juga menggunakan vaksin ini kepada anak-anak.

Baca Juga

Jika FDA mengizinkan vaksin Moderna untuk remaja dan anak-anak, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) selanjutnya akan memutuskan apakah mereka akan merekomendasikan vaksin ini bisa segera disuntikan. Sementara itu, Moderna telah mengajukan izin untuk pemberian dua dosis dan berencana untuk menawarkan booster.

Namun, dari persetujuan yang diperoleh pada Selasa, Moderna baru boleh memberikan dua dosis penuh untuk usia 12-17 tahun. Lalu,  anak-anak yang berusia enam hingga 11 tahun mendapatkan setengah dosis.

"Data telah mendukung bahwa manfaatnya lebih besar daripada risiko untuk kedua dosis ini pada kedua kelompok usia anak tersebut," kata Dr Melinda Wharton dari CDC selaku anggota panel.

Vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun. - (Republika)


FDA sempat menangguhkan vaksin Moderna untuk remaja selama berbulan-bulan, sambil menunggu hasil penyelidikan mengenai kemungkinan terdapat efek samping yang langka pada anak, seperti peradangan di fungsi jantung. Gejala itu terjadi sebagian besar pada remaja pria dan pria muda. Risiko yang sama juga bisa terjadi pada mereka yang mendapatkan vaksin Pfizer.

Vaksin Moderna mendapat pengawasan ekstra karena dosis suntikannya jauh lebih tinggi. Dalam ulasan mereka, para ilmuwan FDA mengatakan tidak ada kasus peradangan jantung yang dikonfirmasi dalam studi anak-anak yang disuntikkan vaksin Moderna. Tetapi, para ahli mengatakan studi tersebut mungkin memiliki terlalu sedikit sampel untuk menyimpulkan adanya efek samping yang jarang muncul.

"Itu jelas perlu diawasi dengan cermat ke depan saat kita memperluas penggunaan vaksin," kata Dr Mark Sawyer, anggota panel dari sekolah kedokteran San Diego, University of California.

Efek samping lainnya, menurut pejabat FDA, tidak ada yang mengkhawatirkan. Sebagaimana dilaporkan, efek samping suntikan vaksin Moderna biasanya hanya sakit lengan, sakit kepala, dan kelelahan.

Analisis FDA menyimpulkan bahwa dua dosis vaksin Moderna efektif dalam mencegah gejala penyakit Covid-19 menjadi parah pada remaja dan anak-anak. Tingkat antibodi penangkal virus yang dihasilkan sebanding dengan yang dikembangkan pada orang dewasa.

Menurut analisis FDA, efektivitas vaksin diperkirakan 93 persen untuk remaja dan 77 persen untuk anak-anak yang lebih muda. Namun, penelitian dilakukan ketika varian sebelumnya dari virus corona menyebabkan sebagian besar infeksi di AS.

Belum jelas seberapa baik vaksin Moderna bekerja melawan varian baru yang lebih menular. Ini juga didasarkan pada jumlah kasus Covid-19 yang terbatas, sehingga membuat perkiraan efektivitasnya belum terjamin.

Sebuah studi dan data terkait suntikan booster diharapkan keluar sekitar bulan depan, kata pejabat vaksin Moderna. Suntikan booster sekarang direkomendasikan untuk anak-anak yang divaksinasi dengan suntikan Pfizer serta untuk semua orang dewasa.

 
Berita Terpopuler