Merawat Anak Perempuan dalam Islam, ini Penjelasannya

Di masa jahiliyah, bayi perempuan dianggap sebagai sumber rasa malu.

Republika/Wihdan Hidayat
Mendidik anak perempuan.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Di masa jahiliyah, bayi perempuan dianggap sebagai sumber rasa malu, bahkan dikubur hidup-hidup. Beragam perilaku tidak manusiawi dilakukan, seperti pelecehan anak perempuan, penghinaan dan pembunuhan, bila diketahui seorang ibu melahirkan bayi perempuan.

Baca Juga

Dilansir di About Islam, Selasa (14/6/2022), Rasulullah SAW lantas datang memperbaiki kesalahan ini. Di bawah ini terdapat beberapa hadis yang menentang praktik-praktik lazim kala itu. Bahkan, hingga saat ini sabda Nabi Muhammad SAW masih relevan dan sangat dibutuhkan.

Dari Abdullah bin Abbas r.a, disebutkan Nabi pernah bersabda, "Jika seseorang memiliki anak perempuan, dan tidak menguburnya hidup-hidup, atau meremehkannya, atau lebih memilih anak laki-laki daripadanya, Allah akan memasukkannya ke dalam surga." (Ahmad, disahkan oleh Al-Hakim, dinilai Hasan oleh Ahmad Shakir)

Selain itu, Jabir bin Abdullah r.a melaporkan Nabi SAW berkata, "Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan dan dia menampung mereka, menunjukkan belas kasihan kepada mereka, dan mendukung mereka, surga pasti dijamin baginya."

Atas pernyataan tersebut, seseorang bertanya kepada Nabi, "Bagaimana jika bukan tiga, namun dua anak perempuan saja". Atas pertanyaan ini, Nabi menjawab, “[Dia mendapat hadiah itu,] bahkan jika mereka [hanya] dua.”

Beberapa dari mereka yang hadir di tempat itu percaya, jika Nabi ditanya tentang hanya satu anak perempuan, dia akan menjawab hadiah itu juga berlaku. (Dikonfirmasi oleh Al-Albani)

Kisah lainnya disampaikan Aisyah ra yang meriwayatkan seorang wanita datang kepadanya dengan kedua putrinya. Dia meminta sesuatu sebagai amal, namun tidak menemukan satu hal pun dari Aisyah kecuali satu buah kurma, yang lantas diberikan pada perempuan tersebut.

Perempuan tersebut lantas menerima kurma itu dan membaginya di antara kedua putrinya dan tidak memakan apa pun darinya. Kemudian, bersama kedua anaknya ia bangun dan keluar dari tempat tersebut.

Ketika Rasulullah SAW masuk, Aisyah ra pun menceritakan kisah itu kepadanya. Nabi pun berkata, “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan ini, dan dia dermawan terhadap mereka, mereka akan menjadi perlindungan baginya dari api Neraka”. (Muslim)

Di kesempatan lain, Uqbah ibn Aamir meriwayatkan ia mendengar Rasulullah SAW berkata, “Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan dan bersabar terhadap mereka, memberi mereka makan, memberi mereka minum, dan memberi mereka pakaian dari kekayaannya, mereka (anak-anak ini) akan menjadi perisai dari api neraka pada hari kiamat.” (Dikonfirmasi oleh Al-Albani)

Hadis lain berasal dari Anas r.a. yang menyebut Nabi SAW berkata, “Siapa pun yang mendukung dua gadis sampai mereka mencapai kedewasaan, dia dan aku akan datang pada Hari Kebangkitan (berdekatan satu sama lain) seperti ini (Rasulullah SAW. Allah menyatukan jari-jarinya untuk menggambarkan kedekatan).” (Muslim)

Hadis-hadis dan kisah di atas hanyalah contoh bagaimana Islam merawat anak perempuan. Perhatian yang disebutkan dalam hadits-hadits ini dan lainnya bersifat komprehensif, yang mencakup kebutuhan fisik, emosional dan mental anak perempuan.

 

Seperti itulah perhatian dan kasih sayang yang pantas didapatkan oleh anak perempuan dalam sebuah keluarga. Nabi  SAW memerintahkan umat Muslim untuk menjadi orang tua yang penuh kasih, sabar dan suportif.

 
Berita Terpopuler