PLN Rampukan Jaringan SUTT Sepanjang 80 Kms di Gorontalo

Pembangunan jaringan SUTT 80 Kms dilakukan selama 13 bulan

ANTARA/Dedhez Anggara
Sejumlah pekerja melakukan proses pembangunan menara Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT). PT PLN (Persero) berhasil merampungkan jaringan listrik di wilayah Provinsi Gorontalo. Pemberian tegangan atau energizing pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV GI Marisa - GI Biomasa sepanjang 80,59 kilometer sirkuit (kms) ini guna meningkatkan keandalan listrik di wilayah tersebut.
Rep: Intan Pratiwi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) berhasil merampungkan jaringan listrik di wilayah Provinsi Gorontalo. Pemberian tegangan atau energizing pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV GI Marisa - GI Biomasa sepanjang 80,59 kilometer sirkuit (kms) ini guna meningkatkan keandalan listrik di wilayah tersebut.

PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi melalui PLN Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Utara (UPP Sulut) berhasil melakukan pemberian tegangan untuk Sirkit 1 yang terbentang mulai dari Kecamatan Marisa sampai dengan Kecamatan Popayato.

General Manager PLN UIP Sulawesi Defiar Anis menjelaskan pembangunan SUTT 150 kV GI Marisa - GI Biomasa merupakan bagian dari Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan (PIK) SUTT 150 kV Marisa – Moutong. Infrastruktur ini berhasil diselesaikan dalam kurun waktu 13 bulan dihitung sejak dilakukannya Kick Off Meeting.

“Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang membanggakan. Pembangunan SUTT 150 kV GI Marisa - GI Biomasa terbagi atas 3 section yaitu, pekerjaan SUTT 150 kV Marisa – Moutong (Section 1), SUTT 150 kV Marisa – Moutong (Section 2), dan SUTT 150 kV Pelanggan – Incomer (Marisa-Moutong) dengan total jumlah tower sebanyak 244 tower,” ujarnya.

Anis menambahkan,  SUTT 150 kV Marisa - Moutong merupakan bagian dari pembangunan yang akan menyatukan sistem kelistrikan di Sulawesi.

“Dengan infrastruktur ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri, menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan perekonomian nasional khususnya di Gorontalo,” tutup Anis.

 
Berita Terpopuler