NASA akan Kirim Irisan Kulit Manusia ke Stasiun Luar Angkasa

Ilmuwan mencari tahu bagaimana proses penyembuhan luka berlangsung di luar angkasa.

NASA via AP
Foto 6 Desember 2021 yang disediakan oleh NASA menunjukkan Stasiun Luar Angkasa Internasional yang mengorbit di 264 mil di atas Laut Tyrrhenian.
Rep: MGROL136 Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Irisan kulit manusia yang dijahit akan menjadi salah satu barang unik yang dibongkar oleh para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), ketika pengiriman kargo berikutnya tiba bulan ini. Penelitian ini akan membantu para penjelajah luar angkasa masa depan yang pasti akan menghabiskan waktu bertahun-tahun jauh dari Bumi.

Baca Juga

Rata-rata anggota kru di ISS menghabiskan enam bulan di atas kapal. Namun, dengan rencana NASA untuk menempatkan manusia di Bulan secara semi-permanen, mungkin suatu hari akan tiba waktunya ketika manusia akan menghabiskan waktu yang jauh lebih lama di ruang angkasa.

Lebih banyak waktu di orbit membawa lebih banyak peluang untuk kecelakaan, termasuk kerusakan pada astronot. Itu sebabnya Monica Monici, seorang peneliti biomedis di University of Florence di Italia, dan rekan-rekannya mengirimkan percobaan Suture in Space ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk melihat bagaimana luka kulit sembuh dalam gayaberat mikro. 

Para peneliti ingin mengetahui bagaimana pembuluh darah dan kulit yang dijahit menutup dan memperbaiki dalam lingkungan gravitasi yang berbeda. Peluncuran kargo, akan berlangsung 10 Juni menggunakan pesawat luar angkasa SpaceX Falcon 9 dan Dragon. 

Tubuh manusia bereaksi aneh terhadap gayaberat mikro, termasuk kemampuan kita untuk menyembuhkan. Gravitasi memainkan peran penting dalam bagaimana tubuh kita memperbaiki diri setelah cedera di Bumi. Ketika gravitasi dihilangkan atau diubah, prosesnya menjadi serba salah.

“Penutupan luka tertunda dalam kondisi gayaberat mikro,” kata Monici.

Jika manusia terlalu jauh dari Bumi (atau terluka parah) untuk kembali berobat, mereka harus dirawat di luar angkasa. Jika mereka memiliki sayatan atau luka yang menyebabkan mereka mengeluarkan banyak darah, ini sangat penting.

 

Kekuatan penyembuhan gravitasi 

Seperti yang dijelaskan oleh peneliti Suture in Space, gravitasi Bumi membantu tubuh manusia dalam menyembuhkan luka kecil dan luka yang lebih besar melalui proses rumit yang terjadi di tingkat sel dan jaringan.

"Ini adalah proses yang kompleks dan dinamis yang mesinnya tidak sepenuhnya diketahui meskipun faktanya telah dipelajari secara mendalam di Bumi," kata mereka.

Kesalahan dalam proses penyembuhan, serta perubahan di sekitarnya, mungkin menjadi masalah.

“Gangguan, kegagalan, atau perubahan dalam satu atau lebih fase proses perbaikan dapat menyebabkan pembentukan luka kronis yang tidak dapat disembuhkan atau bekas luka fibrotik,” tulis para peneliti.

Jika proses penyembuhan gagal, seseorang dapat meninggalkan luka terbuka yang rentan terhadap infeksi, atau jaringan parut yang menyebabkan rasa sakit, mati rasa, atau masalah lain.

Bagaimana mereka melakukannya?

Para ilmuwan mengambil empat sampel kulit manusia dan empat sampel pembuluh darah manusia selama prosedur biopsi di Rumah Sakit Universitas Careggi di Florence, Italia, untuk mempelajari lebih lanjut tentang sifat penyembuhan luka yang "sama sekali tidak diketahui" dalam gayaberat mikro.

Sampel kemudian diiris, dijahit bersama, dan ditempatkan di unit percobaan terkontrol, siap untuk terbang ke luar angkasa.

Selama periode empat minggu , astronot akan membagi delapan sampel yang dijahit menjadi dua bagian:

1. Dua pembuluh darah dan dua irisan kulit diinkubasi hanya selama empat hari, kemudian dimasukkan ke dalam cold storage untuk menghentikan penyembuhannya. 

2. Spesimen lainnya dibiarkan diinkubasi lebih lama, kira-kira sembilan hari, kemudian dimasukkan ke dalam freezer

Metode ini akan memungkinkan peneliti untuk melihat bagaimana luka menutup di ruang angkasa selama dua tahap proses penyembuhan.

 

Suture in Space akan diluncurkan dengan kapsul SpaceX Dragon pada pukul 10:45 pagi BT pada hari Jumat, 10 Juni. Kapal kargo akan diluncurkan dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center NASA di Cape Canaveral, Florida, dan akan tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional di atas roket Falcon 9.

 
Berita Terpopuler