Rusia Luncurkan Progress 81, Membawa Pasokan untuk Penghuni ISS

Misi Progress 81 pada Jumat sore membuktikan Rusia tetap bertanggung jawab pada komitmen mempertahankan misi stasiun internasional.

network /Ilham Tirta
.
Rep: Ilham Tirta Red: Partner

Sebuah roket Soyuz Rusia yang membawa kapal kargo Progress 81 diluncurkan ke orbit dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan pada Jumat, 3 Juni 2022. Gambar: NASA TV

ANTARIKSA -- Rusia meluncurkan misi kargo robotik baru ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada Jumat, 3 Juni 2022, sore waktu setempat. Itu adalah misi pasokan pertama negara itu ke laboratorium yang mengorbit sejak perang Ukraina dilancarkan awal tahun, lalu.

Pesawat barang tanpa awak, Progress 81, diluncurkan ke langit sore yang cerah dan biru di atas roket Soyuz buatan Rusia pada pukul 5.32 EDT (14.32 waktu setempat) atau 16.32 WIB dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan.

"Itu adalah peluncuran yang sempurna dari Baikonur Cosmodrome," kata juru bicara NASA, Sandra Jones mengomentari peluncuran itu dari pusat Mission Control NASA di Houston.

Rusia tetap menjadi mitra dalam program ISS, meskipun perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Sebelumnya, Direktur Badan Antariksa Rusia (Roscosmos), Dmitry Rogozin telah berulang kali mengancam meninggalkan program ISS. Operasi stasiun itu merupakan kolaborasi dari 15 negara dan lima badan antariksa berbeda.

"NASA TV menyediakan penayangan operasional dari semua peluncuran Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk memberikan transparansi dan memungkinkan personel pendukung misi mempertahankan kesadaran situasional yang diperlukan untuk operasi Stasiun Luar Angkasa Internasional yang aman dan berkelanjutan," kata Jones.

Progress 81 mengorbit Bumi dua kali dalam perjalanannya ke ISS. Pesawat ruang angkasa utama merapat di ujung belakang modul Zvezda buatan Rusia pada pukul 09.02 EDT atau pukul 20.02 WIB. Saat itu, ISS tengah berlayar tinggi di atas Filipina, bagian timur Manila.

Banyak dari kemitraan antariksa Rusia rusak setelah perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung. Misalnya, Rusia memberhentikan peluncuran Roket Soyuz dari Spaceport Eropa di Guyana Prancis. Rusia juga berhenti menjual mesin roket buatannya ke perusahaan-perusahaan Amerika. Tetapi Rusia tetap menjadi bagian integral dari program ISS, seperti yang ditunjukkan oleh peluncuran Progress 81.

"Progress 81 membawa 5.551 pon persediaan untuk tujuh orang kru Ekspedisi 67 stasiun. Itu termasuk sekitar 3.214 pon kargo kering seperti makanan, pakaian, dan perlengkapan; 1.323 pon propelan, 926 pon air, dan 80 pon nitrogen," kata Jones.

Progress 81 akan disusul oleh penerbangan kargo lain, seperti misi robot CRS-25 SpaceX, yang dijadwalkan diluncurkan pada Jumat, 10 Juni 2022, pekan depan. ISS baru-baru ini juga dikunjungi oleh pesawat ruang angkasa lain yang tidak berawak, yaitu kapsul Starliner Boeing, yang melakukan penerbangan uji penting ke laboratorium yang mengorbit dari 19 Mei hingga 25 Mei.

 
Berita Terpopuler