Cegah Cacar Monyet, Inggris Pertimbangkan Basmi Gerbil dan Hamster

Gerbil dan hamster dikhawatirkan dapat menyebarkan cacar monyet.

EPA/Miroslaw Trembecki
Seorang perempuan memeluk gerbil peliharaannya. Inggris mempertimbangkan pembasmian gerbil dan hamster di tengah kekhawatiran penyebaran cacar monyet.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda termasuk pemelihara hewan jenis pengerat seperti gerbil dan atau hamster? Tampaknya, mulai saat ini Anda perlu lebih waspada, karena hewan itu telah dikaitkan dengan wabah cacar monyet (monkeypox).

Kasus cacar monyet telah dilaporkan di sejumlah negara, khususnya di Eropa. Gerbil dan hamster telah diwaspadai dalam penyebaran virus monkeypox. Hewan jenis itu dinilai perlu dibasmi untuk mengendalikan penyebaran cacar monyet.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memperingatkan bahwa dua jenis hewan itu dapat terkena cacar monyet. Hewan tersebut dapat dibunuh dalam upaya penanggulangan penyebaran virus.

Badan kesehatan juga mengatakan tikus harus dikarantina di laboratorium selama tiga pekan jika ada seseorang di rumah tempat pemeliharaan, terkena virus. Tetapi hewan-hewan itu lebih baik dibunuh sebagai upaya terakhir mencegah risiko penyakit kian menyebar.

Jika hewan peliharaan menyebarkannya ke hewan lain, cacar monyet bisa menyebar di luar kendali. Kucing, anjing, dan kelinci memiliki risiko yang lebih rendah, tetapi harus diisolasi di rumah dan menjalani pemeriksaan dokter hewan secara teratur.

Belum lama ini, ada 16 tambahan kasus pada manusia, sehingga totalnya menjadi 106, dengan 101 di antaranya di Inggris. Kepala Dokter Hewan Christine Middlemiss mengatakan, tidak ada kasus cacar monyet yang pernah dicurigai atau dilaporkan pada hewan peliharaan di Inggris.

Baca Juga

"Risikonya tetap rendah," kata drh Middlemiss, seperti dikutip dari The Sun, Senin (30/5/2022).

Kebanyakan orang yang terkena penyakit cacar monyet memiliki gejala ringan seperti demam, kelelahan, dan ruam seperti cacar air. Risiko publik masih rendah, tetapi ahli UKHSA menyebutkan bahwa pihaknya kebanjiran telepon dari  masyarakat yang khawatir ruam mereka adalah cacar monyet.

Asal usul cacar monyet. - (Republika)

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa 200 kasus cacar monyet yang ditemukan dalam beberapa pekan terakhir di sejumlah negara bisa jadi baru permulaan. WHO mengingatkan boleh jadi ini hanya puncak gunung es.

"Kita tidak tahu apakah kita hanya melihat puncak gunung es atau kalau ada lebih banyak kasus yang tidak terdeteksi di masyarakat," kata Sylvie Briand, Kepala Kesiapsiagaan, Pencegahan Epidemi, dan Pandemi WHO, dikutip dari The Guardian.

 
Berita Terpopuler