Paus Fransiskus 'Patah Hati' Atas Penembakan di Texas, Kecam Perdagangan Senjata

Pelaku berusia 18 tahun menembakan senjatanya ke arah sekolah.

AP Photo/Dario Lopez-Mills
Petugas berkumpul di luar Robb Elementary School setelah penembakan, Selasa, 24 Mei 2022, di Uvalde, Texas, Amerika Serikat.
Rep: Fergi Nadira Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, VATICAN CITY -- Paus Fransiskus pada Rabu (25/5/2022) merasa sangat patah hati atas penembakkan di sekolah dasar, Texas, Amerika Serikat (AS). Ia juga mengecam perdagangan senjata.

"Saya patah hati dengan pembantaian di sekolah dasar di Texas. Saya berdoa untuk anak-anak, untuk orang dewasa yang terbunuh dan untuk keluarga mereka," kata Paus setelah audiensi umum mingguannya seperti dikutip laman Channel News Asia, Rabu.
 
"Sudah waktunya untuk mengatakan cukup untuk perdagangan senjata tanpa pandang bulu. Mari kita semua berkomitmen untuk memastikan tragedi seperti itu tidak lagi terjadi," ujarnya melanjutkan.
 
Serangan di Uvalde, sebuah komunitas kecil sekitar satu jam dari perbatasan Meksiko, adalah penembakan sekolah AS paling mematikan dalam beberapa tahun. Aksi penembakan ini adalah yang terbaru dalam serangkaian kekerasan senjata berdarah di seluruh Amerika.

Pelaku berusia 18 tahun menembakan senjatanya ke arah sekolah yang menewaskan 19 siswa dan dua orang guru. Lebih dari belasan siswa juga terluka dalam serangan di sekolah, yang mengajar lebih dari 500 siswa yang sebagian besar adalah siswa Hispanik dan kurang mampu secara ekonomi.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler