Lima Bahasa Cinta dari Manusia untuk Allah

Mari kita telusuri apa bahasa cinta manusia kepada Allah SWT.

Republika/Thoudy Badai
Ibadah di rumah. (Ilustrasi). Lima Bahasa Cinta dari Manusia untuk Allah
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap Muslim jika ditanya apakah mencintai Allah SWT maka seharusnya menjawab iya. Jika memang mencintai Allah SWT, ada lima cara untuk menunjukkannya.

Baca Juga

Mari kita telusuri apa bahasa cinta manusia kepada Allah SWT. Anda mungkin memperhatkan hati Anda lebih condong ke satu jenis ibadah di atas yang lain. Dengan kata lain, Anda menemukan diri Anda merasa lebih dekat dengan Allah SWT ketika melakukan satu tindakan di atas perbuatan lainnya.

Secara umum diketahui ada sahabat tertentu yang benar-benar menjadi ahli ibadah tertentu. Mereka tahu 'bahasa cinta' mereka kepada Allah SWT dan mereka berbicara dengan penuh semangat.

Mari temukan beberapa kemungkinan bahasa cinta unat Islam kepada Allah SWT. Namun, artikel ini sama sekali tak mendorong seseorang untuk meninggalkan bentuk ibadah lain yang didukung oleh Alquran dan sunah. Dikutip di About Islam, artikel ini hanya membantu kita memahami ibadah mana yang paling menyentuh hati umat Islam dan mengapa melakukannya sehingga bisa menghabiskan lebih banyak waktu melakukannya.

1. Memuji Allah SWT

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS Al Baqarah 2:186).

Allah SWT suka ketika hambaNya menyeru-Nya. Bagian dari adab (etiket) berdoa kepada Allah adalah memulai dengan kata-kata penegasan, yaitu memuji Allah SWT dan memuliakan-Nya dengan nama-Nya yang relevan dengan doa. Ketika kita menegaskan Allah dalam segala keagunganNya, Dia menegaskan dengan memberi manusia lebih banyak karunia dan bahkan mengingatkan para malaikat tentang manusia. Sungguh cara yang luar biasa untuk menunjukkan cinta.

Warga mengusap mukanya saat dzikir dan doa bersama di Masjid Agung Natuna, Kepulauan Riau, Kamis (6/2/2020). - (M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO)

2. Berbuat baik

Abu Hurairah RA dari Nabi Muhammad SAW mengatakan, "Barangsiapa yang meringankan kesulitan seorang mukmin dari kesulitan dunia ini, Allah SWT akan menyelamatkannya dari kesulitan akhirat." (HR Muslim).

Berbuat baik adalah ketika seorang mukmin melakukannya tanpa mengharapkan terima kasih atau pengakuan. Bahkan, Allah SWT menyebutkan dalam Alquran bahwa sekelompok dari mereka di Jannah adalah mereka yang memberi makan orang lapar dan berkata: (Kami memberi Anda makan hanya karena Allah SWT, tidak mencari imbalan atau terima kasih dari Anda) (Al-Insan 76:9).

Bisa jadi Allah SWT, pemelihara (A-Razzaq) telah memberikan rezeki kepada makhluk-Nya melalui perbuatanmu. 

3. Hadiah

Tidak mungkin seseorang memberikan hadiah kepada Allah SWT. Namun, hal yang paling dekat dengan memberikan pada Allah SWT adalah sedekah.

Allah SWT menjelaskan amalan tersebut dalam Alquran: Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan (QS Al Baqarah: 245).

Tentu saja kita tak bisa memberikan pinjaman kepada Raja di Atas Raja, tetapi Dia menghadiahi dengan sangat murah seolah-olah umat Islam bisa!

Aisyah memperlakukan sedekahnya seperti hadiah dengan memberikan wewangian sebelum memberikannya. Dia menjelaskan dia melakukan ini dan mengetahuinya ini akan mencapai Allah SWT. Jadi, mari kita ingat hadiah yang Allah berikan bagi orang yang murah hati: 

Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati (QS Al Baqarah 2: 274).

Ilustrasi Sedekah - (dok. Republika)

 

4. Waktu berkualitas

Nabi Muhammad SAW menasehati Abdullah bin Umar untuk mengamati satu tindakan ibadah tertentu. Perbuatan itu adalah sholat sunnah tahajud. Sholat tahajud menjadi contoh waktu yang berkualitas karena mungkin itu adalah bentuk yang paling intim yang bisa dilakukan seorang hamba dengan Allah SWT. Waktu yang terbaik yang ditawarkan adalah selama sepertiga terakhir malam sebelum subuh.

Sebagai imbalan atas waktu berkualitas seseorang dengan Allah SWT dalam tahajud, Al-Hasan (cucu nabi Muhammad SAW) menyatakan orang-orang yang terjaga di malam hari adalah hubungan intim dengan Yang Maha Penyayang dan Dia menyelimuti mereka dengan sebagian cahaya-Nya.

5. Sentuhan

Meskipun sangat mustahil untuk menyentuh Allah SWT (dan kita berlindung kepada Allah SWT dan tipu muslihat setan), kita dapat menyentuh Alquran yaitu kata-kata tertulis dari Allah SWT.

Membaca Alquran adalah tindakan waktu yang berkualitas, memegang mushaf di tangan seseorang saat membacanya juga memiliki unsur sentuhan. Seorang ulama Islam mengatakan, ketika salinan Alquran digunakan untuk membaca atau menghapal, ini memberikan unsur penghormatan kepada Alquran. Semoga Allah SWT mengizinkan Alquran menyentuh hati kita.

Sekarang setelah kita menjelajahi berbagai ekspresi bahasa cinta, tanyakan pada diri Anda, tindakan mana yang membuat hati Anda merasa paling nyaman? Manakah dari tindakan-tindakan ini yang membuat Anda bersemangat dan membuat Anda merasa lebih dekat dengan kekasih Anda? Semoga Allah SWT memberikan cinta-Nya.

Sejumlah santri pondok pesantren Baitul Musthofa mengaji dengan penerangan lilin saat pengajian Tadarus Al Quran di Ponpes setempat, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Senin (25/4/2022). Pengajian dalam rangka Nuzulul Quran (malam turunnya kitab suci Al Quran) tersebut untuk mendidik santri agar giat membaca Al Quran terutama saat bulan Ramadhan - (ANTARA/Mohammad Ayudha)

 
Berita Terpopuler