Kesulitan Menyusui, Olivia Munn Panik Susu Formula Jadi Langka di AS

Olivia Munn berharap bisa menyusui bayinya yang berusia lima bulan.

Reuters
Aktris Olivia Munn mengaku produksi ASI-nya kurang lancar sehingga bayinya juga minum susu formula. Anak Munn kini berusia lima bulan.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Hollywood Olivia Munn mengaku khawatir dengan kelangkaan susu formula di AS. Sebagai ibu baru, Munn merasa panik akan kondisi tersebut.

Munn kini sedang mengasuh putranya yang berusia lima bulan, Malcolm Hiệp, dari suami komedian John Mulaney. Dia pun berharap sang anak tetap mendapatkan nutrisi yang cukup.

"Sangat gila ketika orang mengatakan 'jika Anda menyusui, Anda tidak perlu khawatir tentang kekurangan susu formula!'" tulis pemain The Predator itu di Twitter, seperti dikutip dari laman Insider, Senin (23/5/2022).

Munn mengaku produksi air susu ibunya (ASI) kurang lancar. Untuk mengatasi masalahnya, aktris berusia 41 tahun itu telah mendapat pendampingan dua konsultan laktasi.

Dikutip dari laman People, Munn juga mengaku telah mencoba tiga bantal menyusui dan tiga pompa ASI. Dia juga sudah makan sup peningkat produksi ASI, berliter-liter air kelapa muda, teh laktasi, hingga aneka vitamin.

Munn pun telah menjajal obat oles puting dan mempraktikkan skin-to-skin dengan bayinya. Dia juga telah mengompres payudaranya untuk meningkatkan sirkulasi.

Baca Juga

Semua upaya tersebut belum juga membuahkan hasil. Munn akhirnya sebagian bergantung pada susu formula. Meski begitu, ia berharap ASI-nya tetap cukup untuk sang buah hati.

“Saya berharap saya bisa menyusui jadi saya tidak akan panik tentang kekurangannya sekarang. Tapi saya tidak punya pilihan," kata pemeran X-Men Apocalypse itu.

Saat ini di AS, banyak ibu yang mencoba untuk relaktasi di tengah minimnya ketersediaan susu formula. Laman Insider melaporkan bahwa kekurangan susu formula memengaruhi AS karena lebih dari 40 persen produk kehabisan stok, membuat banyak orang tua putus asa untuk mencari solusi.

Kelangkaan terjadi karena kombinasi faktor, termasuk masalah rantai pasokan akibat pandemi. Belum lagi adanya penarikan sukarela empat merek susu formula oleh Abbott Nutrition akibat cemaran yang membuat sejumlah bayi menjadi sakit parah, dan dua di antaranya meninggal.

Nutricia, sebuah perusahaan susu formula bayi, sebelumnya mengatakan kepada Insider bahwa kelangkaan tersebut kemungkinan akan berlangsung hingga akhir Agustus. Semakin banyak ibu di seluruh AS yang mencoba untuk relaktasi guna mengatasi kekurangan susu formula. Tetapi ini adalah proses yang memakan waktu dan belum tentu berhasil untuk beberapa orang tua.

Sementara itu, orang tua dari bayi dengan kondisi kesehatan atau alergi telah memasuki mode krisis karena susu formula khusus menjadi semakin sulit ditemukan. Dalam video viral TikTok dari 9 Mei, seorang ibu bernama Indiana Kayzie Weedman mengatakan, putrinya memiliki alergi susu sapi yang parah. Sang anak akan mengalami ruam kulit yang menyakitkan di wajahnya ketika dia minum susu formula biasa.

Weedman membagikan tangkapan layar wajah bayinya saat mengalami ruam kulit. Hal itu juga untuk membawa kesadaran akan perjuangan berkelanjutan yang dihadapi beberapa ibu.

Seorang ibu yang bayinya memiliki alergi mengatakan kepada Insider bahwa dia tidak akan hamil lagi jika tahu akan kesulitan mendapatkan susu formula. Sebelumnya, Gedung Putih mengumumkan "Operasi Fly Formula" untuk secara resmi mengatasi kelangkaan tersebut.

Langkah-langkah tersebut akan memungkinkan pemerintah untuk meminta pemasok mengirim bahan-bahan yang dibutuhkan ke produsen susu formula di samping ke pelanggan lain. Untuk tahap pertama, distribusi susu formula bayi akan diimpor ke AS dari Swiss sebagai bagian dari operasi pemerintah.

"Mengarahkan perusahaan untuk memprioritaskan dan mengalokasikan produksi input utama susu formula bayi akan membantu meningkatkan produksi dan mempercepat rantai pasokan," demikian pernyataan Gedung Putih.

 
Berita Terpopuler