Anggota Parlemen AS Tuntut FBI Selidiki Pembunuhan Jurnalis Aljazirah Shireen Abu Akleh

Abu Akleh, yang memegang kewarganegaraan AS, ditembak mati oleh pasukan Israel.

AP/Adel Hana
Sebuah mural terbunuhnya jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh dipajang, di Kota Gaza, Minggu, 15 Mei 2022. Abu Akleh ditembak dan dibunuh saat meliput serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada 11 Mei 2022 .
Rep: mgrol135 Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Anggota Kongres AS Andre Carson melaporkan puluhan legislator AS menandatangani surat yang menuntut FBI menyelidiki pembunuhan jurnalis Aljazirah Shireen Abu Akleh. Surat tersebut ditandatangani beberapa jam setelah militer Israel mengatakan tidak akan meluncurkan penyelidikan kriminal atas insiden tersebut.

Baca Juga

Abu Akleh, yang memegang kewarganegaraan AS, ditembak mati oleh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki pekan lalu. Pembunuhannya memicu kemarahan global dan seruan luas untuk penyelidikan independen atau yang dipimpin Amerika Serikat.

“Karena kita semua terus berduka atas kehilangan jurnalis hebat ini, sesama warga Amerika, yang terbunuh secara tragis saat bertugas, kami menginginkan jawaban. Dan kita perlu memastikan jawaban ini akurat, transparan, dan tepat waktu,” kata Carson, yang membantu memimpin surat kongres, kepada Aljazirah dalam sebuah wawancara pada Kamis.

Surat itu, pertama kali diungkapkan oleh The Intercept awal pekan ini. Surat tersebut meminta pemerintah AS terlibat langsung dalam penyelidikan atas penembakan fatal jurnalis Aljazirah.

“Mengingat situasi lemah di wilayah tersebut dan laporan yang saling bertentangan seputar kematian Abu Akleh, kami meminta Departemen Luar Negeri dan Biro Investigasi Federal (FBI) meluncurkan penyelidikan atas kematian Abu Akleh. Kami juga meminta Departemen Luar Negeri AS menentukan apakah undang-undang AS yang melindungi Nona Abu Akleh, seorang warga negara Amerika, dilanggar,” demikian bunyi surat tersebut, dilansir Aljazirah, Kamis (19/5/2022).

Surat itu menegaskan, sebagai orang Amerika, Abu Akleh berhak atas perlindungan penuh yang diberikan kepada warga negara AS yang tinggal di luar negeri. “Departemen Luar Negeri menyebut pembunuhannya sebagai penghinaan terhadap kebebasan media. Saya sangat setuju. Sebagai negara demokrasi terkemuka di dunia, kami memiliki tanggung jawab untuk melindungi kebebasan pers, tidak hanya di negara kami sendiri tetapi di seluruh dunia," kata Carson.

Polisi Israel menyerang pelayat saat mereka membawa peti jenazah jurnalis veteran Aljazirah yang terbunuh Shireen Abu Akleh selama pemakamannya di Yerusalem timur, Jumat, 13 Mei 2022. - (AP Photo/Maya Levin)

 

Keluarga menginginkan jawaban

Pemerintahan Presiden Joe Biden telah mengutuk pembunuhan itu dan menyerukan penyelidikan, tetapi mengatakan akan mempercayai Israel untuk melakukan penyelidikan. Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan pekan lalu bahwa Israel memiliki sarana dan kemampuan melakukan penyelidikan yang menyeluruh dan komprehensif. Ia menambahkan mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Shireen harus dituntut sesuai hukum yang berlaku.

Departemen Luar Negeri tidak menanggapi permintaan Aljazirah untuk memberikan komentar pada Kamis atas pernyataan militer Israel. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu dengan timpalannya dari Israel Benny Gantz pada hari sebelumnya. Pernyataaan Pentagon yang menggambarkan pembicaraan mereka tidak menyebutkan Abu Akleh.

Ketika ditanya apakah masalah tersebut diangkat selama pertemuan tersebut, Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan Austin menyambut baik pernyataan niat Israel untuk menyelidiki. “Pemerintah Israel, ini bukan untuk militer Israel saya yakin itu ada di Kementerian Dalam Negeri mereka, dan mereka telah menyatakan niat yang jelas untuk menyelidiki dan sekretaris [Austin] menyambut baik penyelidikan itu. Dan jelas, kami berharap untuk melihat apa yang ditemukan dari penyelidikan,” kata Kirby.

Keluarga Abu Akleh telah mendesak pemerintah AS dan komunitas internasional untuk turun tangan dan memastikan penyelidikan independen setelah militer Israel mengatakan tidak akan menyelidiki.

Patriark Latin Yerusalem Pierbattista Pizzaballa, tengah, berbicara dalam konferensi pers tentang kekerasan polisi terhadap pengusung jenazah di pemakaman koresponden Al Jazeera Shireen Abu Akleh, di Yerusalem timur, Senin, 16 Mei 2022. Pizzaballa, pendeta Katolik terkemuka di Tanah Suci, mengatakan serangan polisi Israel terhadap pelayat selama pemakaman Abu Akleh adalah pelanggaran hak asasi manusia dan tidak menghormati Gereja Katolik. - (AP/Maya Alleruzzo)

 

Bantuan AS untuk Israel

Pada 13 Mei, polisi Israel menyerang prosesi pemakaman Abu Akleh di Yerusalem dan memukuli pengusung peti mati yang membawa peti matinya dengan tongkat. Penyerangan itu memicu kemarahan lebih lanjut dan menyerukan pertanggungjawaban.

Pendukung hak-hak Palestina telah mendesak Washington mengkondisikan atau membatasi bantuan AS ke Israel atas pembunuhan Abu Akleh dan pelanggaran hak-hak Israel lainnya, sebuah gagasan yang ditolak mentah-mentah oleh pemerintahan Biden.

Wartawan Aljazirah tersebut adalah warga negara Amerika kedua yang dibunuh oleh pasukan Israel tahun ini. Pada Januari, Omar Assad yang berusia 78 tahun menderita serangan jantung akibat stres setelah dia ditahan, diikat, ditutup matanya, dan disumpal secara sewenang-wenang oleh pasukan Israel.

Israel menerima 3,8 miliar dolar AS dalam bantuan militer AS setiap tahun. Tahun ini Washington menambahkan satu miliar dolar lagi dalam bantuan untuk mengisi ulang sistem pertahanan rudal Iron Dome Israel setelah konflik Gaza Mei 2021.

Human Rights Watch, Amnesty International dan B'Tselem Israel, di antara kelompok-kelompok hak asasi lainnya, menuduh Israel melakukan apartheid terhadap warga Palestina. “Ada banyak orang yang menyerukan (untuk) pengawasan yang lebih dalam terkait dengan dukungan untuk Israel. Israel telah menjadi mitra strategis Amerika Serikat. Saya pikir ketika kami mengirim uang, kami harus memastikan orang-orang dimintai pertanggungjawaban,” kata Carson.

Dia menekankan AS memiliki peran dalam memastikan akuntabilitas atas pembunuhan Abu Akleh. “Dia layak mendapatkan keadilan. Setiap orang Amerika yang terbunuh di luar negeri berhak atas perlindungan kami. Setiap manusia yang terbunuh, orang Amerika atau bukan, layak mendapatkan keadilan, termasuk warga Palestina,” katanya.

https://www.aljazeera.com/news/2022/5/19/shireen-abu-akleh-us-lawmakers-demanding-fbi-investigate-killing

 
Berita Terpopuler