Korea Utara Laporkan Lebih dari 232 Ribu Kasus Baru 'Demam'

Korea Utara juga mencatat kematian terkait dugaan Covid-19.

AP/Cha Song Ho
FILE - Guru mengukur suhu tubuh pelajar untuk membantu mengekang penyebaran virus corona sebelum memasuki Sekolah Dasar Kim Song Ju di Distrik Pusat di Pyongyang, Korea Utara, Rabu, 13 Oktober 2021. Sebelum mengakui kasus Covid-19 domestik pada Kamis, 12 Mei 2022, Korea Utara menghabiskan 2,5 tahun menolak tawaran vaksin dari luar dan dengan teguh mengklaim bahwa sistem sosialisnya yang unggul melindungi 26 juta orangnya dari “virus jahat” yang telah membunuh jutaan orang di seluruh dunia.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Korea Utara melaporkan lebih dari 232 ribu kasus baru "demam". Sementara itu, ada enam kematian terkait selama sehari terakhir dalam dugaan wabah Covid-19.

Baca Juga

Data itu dirilis oleh kantor berita milik pemerintah, KCNA, Rabu (18/5/2022). Namun, sejauh ini, Korea Utara menolak untuk mengaitkan peningkatan kasus dengan gejala seperti infeksi virus corona itu dengan pandemi.

Jumlah keseluruhan kasus mencapai 1,17 juta dan kematian berjumlah 62 sejak kasus pertama dilaporkan pada April. Hingga kini, lebih dari satu juta orang sudah dinyatakan sembuh dan sekitar 691.170 masih dirawat.

Pemerintah meminta apotek untuk tetap buka 24 jam setiap harinya. Militer dikerahkan untuk membantu pengaturan pasokan medis.

Pada Selasa (17/5/2022), pemimpin Korut Kim Jong Un mengkritik para pejabat lantaran tidak mengambil langkah nyata yang tepat untuk mencegah wabah virus. Hal itu disampaikannya saat berpidato pada pertemuan Politbiro Komite Sentral Partai Buruh Korea (WPK).

"Sikap pejabat-pejabat tinggi negara yang tidak positif, lamban, dan tanpa aksi sepenuhnya membongkar titik-titik rentan dan kekosongan usaha kita dan walhasil semakin menambah kesulitan dan kesusahan pada masa awal aksi pencegahan epidemi di mana waktu adalah kehidupan," kata KCNA mengutip Kim.

Korut merupakan salah satu negara yang tidak melaporkan kasus apa pun sejak pandemi Covid-19 mulai muncul lebih dari dua tahun silam. Strategi pencegahan Covid-19 Korut mengandalkan penutupan perbatasan total sejak Januari 2020.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak memiliki catatan vaksinasi Covid-19 di negara berpenduduk lebih dari 25 juta jiwa tersebut. Pyongyang beberapa kali menolak tawaran pasokan vaksin dari masyarakat internasional.

 

 
Berita Terpopuler