Menkeu AS Ajak Sekutu Tambah Bantuan ke Ukraina

Bantuan yang diumumkan sejauh ini tidak cukup memenuhi kebutuhan Ukraina.

AP/Evan Vucci
Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengajak sekutu-sekutu Washington untuk menambah bantuan finansial untuk Ukraina.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengajak sekutu-sekutu Washington untuk menambah bantuan finansial untuk Ukraina. Ia mengatakan bantuan yang diumumkan sejauh ini tidak cukup memenuhi kebutuhan Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

Baca Juga

"Kebutuhan finansial Ukraina signifikan," kata Yellen dalam pidato yang disiapkan untuk disampaikan dalam forum ekonomi di Brussels, Selasa (17/5/2022).

Ia menambahkan pemerintahan Ukraina masih berfungsi karena kecerdasan dan keberanian para pejabatnya. Yellen mengatakan sebelum bisa mengumpulkan anggaran dari pajak Ukraina membutuhkan dana untuk membayar gaji tentara, pegawai negeri dan pensiunan.

"Serta untuk mengoperasikan ekonomi yang memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, dalam waktu pendek, diperlukan untuk memperbaiki dan memulihkan utilitas dan layanan penting," katanya.

Ukraina akan membutuhkan "bantuan masif" untuk memulihkan dan membangun negaranya yang hancur dalam invasi Rusia. Bantuan yang diperlukan Kiev sebesar bantuan Rencana Marshall untuk Eropa usai Perang Dunia II.

"Apa yang sudah jelas bantuan bilateral dan multilateral yang diumumkan sejauh ini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar Ukraina," kata Yellen.

Perang mengguncang lebih dari setengah perekonomian Ukraina. Dana Moneter Internasional (IMF) dan Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan Ukraina membutuhkan pendanaan eksternal sekitar 5 miliar dolar AS per bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Uni Eropa telah mengajukan paket pinjaman terbaru pada Ukraina untuk memberikan likuiditas dan komitmen membantu proses pembangunan dan pemulihan pasca-perang. Dua orang pejabat mengatakan paket jangka pendek masih dibahas. Mereka memprediksi paket itu mencakup kebutuhan finansial Ukraina selama dua bulan.  

Yellen mengajak sekutu-sekutu AS untuk turut "meningkatkan bantuan finansial pada Ukraina". Sementara Senat AS sudah hampir meloloskan paket pengeluaran sebesar 40 miliar dolar dalam bentuk bantuan kemanusiaan dan militer ke negara yang hancur oleh perang tersebut.

 

Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan upaya AS dan Eropa memotong akses Rusia pada teknologi sukses besar. Langkah ini dilakukan atas invasi Rusia pada Ukraina.

Hal ini ia sampaikan usai pulang dari pertemuan Dewan Perdagangan dan Teknologi AS-Eropa di Paris, Selasa.

Representatif dari Komisi Eropa, lembaga eksekutif Uni Eropa dan pemerintah Biden sepakat untuk melanjutkan koordinasi dalam langkah mereka "untuk memitigasi dampak negatif" perang Rusia di Ukraina terhadap ekonomi global.

Raimondo mengatakan upaya kerja sama untuk mengimplementasikan serangkaian pengendalian ekspor terhadap Rusia "telah berdampak kuat dan signifikan." Bagi AS katanya, sejak Februari ekspor Rusia telah turun 80 persen.

"Kami pada dasarnya berhenti mengirimkan teknologi tinggi ke Rusia yang mereka perlukan untuk militer mereka," kata Raimondo.

 
Berita Terpopuler