Kondisi Ini Buat Orang Dewasa Muda Berisiko Serangan Jantung

Orang dewasa muda juga bisa berisiko mengalami serangan jantung.

www.freepik.com.
Nyeri dada (ilustrasi). Serangan jantung juga bisa terjadi pada orang dewasa muda.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung sering kali dipandang sebagai masalah kesehatan orang tua. Akan tetapi, orang dewasa muda juga bisa berisiko mengalami serangan jantung bila memiliki kondisi tertentu. Salah satunya adalah kondisi pradiabetes.

Pradiabetes merupakan sebuah kondisi di mana seseorang memiliki kadar gula darah lebih tinggi dari normal, namun tidak cukup tinggi untuk dianggap sebagai diabetes. Menurut American Heart Association (AHA), orang dewasa muda dengan kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami serangan jantung.

"Prediabetes, bila tak diobati, dapat secara signifikan mempengaruhi kesehatan dan bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2, yang diketahui meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit kardiovaskular," jelas peneliti Akhil Jain, seperti dilansir laman Express, Selasa (17/5/2022).

Menurut studi yang Akhil dan tim penelitinya lakukan, orang dewasa muda dengan pradiabetes memiliki kemungkinan 1,7 kali lebih besar untuk dirawat di rumah sakit akibat serangan jantung dibandingkan orang-orang berusia sama tanpa prediabetes. Berdasarkan temuan ini, Akhil berharap studi lebih lanjut dapat dilakukan untuk semakin memahami hubungan antara risiko penyakit kardiovaskular dengan pradiabetes.

"Seiring dengan meningkatnya serangan jantung pada orang dewasa muda, studi kami difokuskan untuk mengetahui faktor risiko yang berkaitan dengan populasi usia muda ini," jelas Akhil.
 
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak terjadi. Pada diabetes tipe 2, tubuh penderita tidak memproduksi cukup insulin atau sel-sel tubuh tidak dapat bereaksi terhadap insulin.

Ketika pradiabetes sudah berkembang menjadi diabetes tipe 2, ada beberapa gejala yang mungkin dirasakan pasien. Sebagian dari gejala tersebut adalah berkemih lebih sering dari biasanya, merasa haus sepanjang hari, merasa lelah sepanjang waktu, berat badan turun tanpa sebab, gatal di area genital, luka sulit sembuh, pandangan mata kabur.

Baca Juga

Bila mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar diagnosis bisa ditegakkan dan terapi yang sesuai bisa diberikan.  Secara umum, terapi pengobatan pasien diabetes meliputi perbaikan pola hidup dan penggunaan obat.

Belum lama ini, Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat baru saja memberikan izin untuk penggunaan obat diabetes baru, tirzepatide. Obat ini disuntikkan kepada pasien diabetes sebanyak satu kali per pekan.

Tirzepatide tak hanya berperan dalam menurunkan kadar gula darah, tetapi juga membantu penurunan berat badan. Seperti diketahui, kegemukan dan pola makan yang buruk merupakan faktor risiko untuk diabetes tipe 2.

Meski efektif, obat baru ini bisa memicu beberapa efek samping seperti mual, muntah, dan diare. Menurut ahli, efek samping tak menyenangkan ini akan mereda seiring waktu.

 
Berita Terpopuler