Klopp Bela Fan Liverpool Usai Dikritik Jubir PM Inggris Boris Johnson

Menurut Klopp, fan Liverpool melakukan sesuatu pasti karena sebuah alasan.

Antara
Para suporter Liverpool/ilustrasi.
Rep: Eko Supriyadi Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Fan Liverpool memenuhi tradisi yang telah berlangsung sejak 1980-an dengan bersiul saat lagu kebangsaan Inggris, God Save the Queen, dinyanyikan jelang kick-off final Piala FA melawan Chelsea akhir pekan lalu. Padahal, Pangeran William hadir di tribun penonton di Stadion Wembley, London, Inggris.

Juru bicara (Jubir) Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson, Sir Lindsay Hoyle, mengkritik para pendukung yang mencemooh lagu kebangsaan. Tapi pelatih Liverpool, Juergen Klopp, membela fan Liverpool. Menurutnya, fan melakukan itu pasti karena sebuah alasan dan bukan tindakan iseng belaka.

''Tentu saja saya punya pemikiran. Tapi dalam situasi ini, yang terbaik adalah mengajukan pertanyaan, mengapa ini terjadi? Saya tahu orang-orang kami dengan baik bahwa mereka tidak akan melakukannya jika tidak ada alasan untuk itu,'' kata Klopp, dikutip dari Marca, Selasa (17/5/2022).

Meski demikian, Klopp mengaku belum lama tinggal di Liverpool untuk memahami alasannya. Sehingga ia mengatakan para jurnalis sebenarnya lebih tahu kenapa fan Liverpool mencemooh lagu kebangsaan.

Tapi yang pasti, pelatih asal Jerman itu menilai kalau fan the Reds sangat pinta, karena mampu melewati titik terendah dan tertinggi bersama-sama. ''Mereka tidak akan melakukannya jika tidak ada alasan, itu yang saya tahu. Mungkin kita harus menanyakan pertanyaan ini,'' jelas dia.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler