Cerita Dua Prajurit TNI Taklukkan Komplotan Begal Jakarta Selatan

Jenderal Dudung memberi penghargaan kepada dua anggota TNI lawan begal.

Pelaku begal ditangkap (ilustrasi).
Rep: Flori Sidebang Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman memberikan penghargaan kepada dua prajurit TNI yang menggagalkan aksi begal di sekitar Pasar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Dua prajurit itu bernama Prada Ardian Sapta Savela dan Prada Junior Noval Ibrahim yang berasal dari Batalyon Artileri Pertahanan Udara Yonarhanud 10/ABC Kodam Jaya.

Setelah memberikan penghargaan, Dudung pun meminta keduanya untuk menceritakan insiden tersebut. "Coba ceritakan bagaimana menghalau begal motor? Coba (ceritakan) kejadiannya itu bagaimana?" tanya Dudung kepada Ardian dan Noval di Mabesad, Jakarta pada Rabu (11/5) lalu.

Ardian pun menceritakan detik-detik aksi pembegalan yang ia alami pada Sabtu (7/5) lalu. Ardian mengungkapkan, peristiwa itu bermula saat ia dan Noval dalam perjalanan pulang dari Pasar Kebayoran Baru, usai membeli keperluan bahan dapur untuk markas mereka."Saat kami perjalanan pulang dari Jalan Senayan, kami mulai dibuntuti sembilan begal tersebut," ungkap Ardian.

Ardian dan Noval yang ketika itu berboncengan sepeda motor pun curiga dengan gerak-gerik para pelaku. Beberapa saat kemudian, kecurigaan keduanya pun terbukti. Tepat di Jalan Bumi Raya, Ardian dan Noval diadang pelaku.

Dua motor yang digunakan komplotan begal itu meminta Ardian dan Noval untuk menepi. Namun, Noval yang saat itu mengemudikan sepeda motor, menghentikan kendaraannya agak jauh dari kendaraan pelaku.

"Kita sempat berhenti agar kita sama mereka ada jaraknya. Setelah itu, pembegal tersebut menyampaikan, 'saya begal, keluarkan semua (barang berharga)'," ucap Ardian.

Mengetahui bahwa mereka telah menjadi korban sasaran begal, dua prajurit TNI ini pun berusaha melawan para pelaku. Karena mendapatkan perlawanan, kelompok begal itu akhirnya kabur.

Namun, Ardian dan Noval tetap berusaha mengejar para pelaku. Sebab, mereka tidak ingin ada masyarakat lainnya yang menjadi korban begal.

Baca Juga

Memburu pelaku

Dua prajurit itu pun berusaha mengejar pelaku yang sebelumnya sempat menggiring mereka ke pinggir jalan. "Sempat saya sendiri memegang jaket pembegal tersebut, tetapi dia keburu tancap gas kabur," ungkap Ardian.

Komplotan begal itu melarikan diri secara berpencar ke arah yang berbeda. Salah satu motor kabur ke arah Taman Puring, sedangkan motor pelaku lainnya ke arah Gandaria.

Ardian dan Noval mengejar para pembegal yang kabur ke arah Taman Puring. Kedua prajurit itu dan pembegal sempat terlibat aksi kejar-kejaran dan saling menendang di atas motor.

Meski demikian, Ardian menyebut, ketika tiba di tikungan arah jalan menuju Kebayoran Lama, pelaku pembegalan itu mulai hilang keseimbangan saat mengendarai motornya. Ardian kemudian turun dari motor dan menarik pelaku begal yang dalam posisi dibonceng. Sementara itu, Noval menendang pelaku yang mengendarai motor hingga tersungkur.

Saat ditangkap, para pelaku sempat tidak mengakui sebagai begal. Padahal, sebelumnya mereka mengadang Ardian dan Noval untuk meminta barang berharga serta mengaku pembegal.

Setelah itu, Ardian dan Noval membawa pelaku ke kantor polisi terdekat. "Kami bawa ke Polsek Kebayoran Lama, diterima oleh piket polsek. Dari Polsek Kebayoran Lama, olah TKP dan TKP tersebut memasuki wilayah Polsek Kebayoran Baru. Sehingga dari Polsek Kebayoran Lama diserahkan ke Polsek Kebayoran Baru," tuturnya.

Adapun kepolisian telah menangkap sisa pelaku aksi begal terhadap Ardian dan Noval tersebut. Sehingga seluruh pelaku sudah ditangkap oleh aparat keamanan.  "Iya betul (ditangkap). Ada delapan orang," ujar Kepala Polres Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto saat dikonfirmasi, Selasa (10/5).


 
Berita Terpopuler