Waspada! Malware Trojan Ini Bisa Jerumuskan Pengguna ke Layanan Berbayar

Sebagian besar Trojan ini meminta akses ke pesan dan notifikasi pengguna.

Android Trojan Alert
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, jutaan aplikasi ada untuk membantu pengguna mulai dari hiburan hingga tagihan dan perbankan. Di sisi lain, para pelaku kejahatan siber bekerja keras untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri dan mendapatkan keuntungan dari pengguna yang tidak cukup waspada.

Baca Juga

Peneliti Kaspersky telah mengamati scammers yang secara aktif menyebarkan Trojan, dan secara diam-diam membuat pengguna berlangganan layanan berbayar. Trojan ini menyamar sebagai berbagai aplikasi seluler, termasuk gim populer, aplikasi perawatan kesehatan, dan editor foto.

Sebagian besar Trojan ini meminta akses ke pesan dan notifikasi pengguna, sehingga para scammers kemudian dapat mencegat pesan yang berisi kode konfirmasi. Pengguna tidak secara sadar berlangganan layanan ini, tetapi justru menjadi korban para pelaku kejahatan siber. 

Para korban sering tidak menyadari bahwa langganan ini ada sampai akun ponsel mereka menunjukkan kejanggalan. Menurut peneliti Kaspersky, Trojan yang paling banyak menyebar yang mendaftarkan pengguna ke langganan yang tidak diinginkan adalah:

Jocker

Trojan dari keluarga Trojan.AndroidOS.Jocker dapat mencegat kode yang dikirim dalam pesan teks dan mem-bypass solusi anti-fraud. Mereka biasanya tersebar di Google Play, tempat para scammers mengunduh aplikasi yang sah dari toko, menambahkan kode berbahaya ke dalamnya, lalu mengunggahnya kembali dengan nama yang berbeda. Dalam kebanyakan kasus, aplikasi yang terinfeksi trojan ini memenuhi tujuannya dan pengguna tidak pernah curiga bahwa mereka adalah sumber ancaman.

Sejauh ini pada 2022, Jocker paling banyak menyerang pengguna di Arab Saudi (21.20 persen), Polandia (8,98 persen) dan Jerman (6,01 persen).

MobOk

MobOk dianggap sebagai Trojan berlangganan paling aktif dengan lebih dari 70 persen pengguna ponsel telah berhadapan dengan ancaman ini. Trojan MobOK sangat terkenal karena kemampuan tambahannya, selain membaca kode dari pesan, memungkinkannya untuk melewati CAPTCHA.

MobOk melakukan ini dengan mengirimkan gambar secara otomatis ke layanan yang dirancang untuk menguraikan kode yang ditampilkan. Sejak awal tahun, MobOk Trojan paling sering menyerang pengguna di Rusia (31,01 persen), India (11,17 persen) dan Indonesia (11,02 persen).

 

Vesub

Trojan Vesub disebarkan melalui sumber tidak resmi dan meniru gim hingga aplikasi populer, seperti GameBeyond, Tubemate, Minecraft, GTA5, dan Vidmate. Malware ini membuka jendela tak terlihat, meminta untuk berlangganan, dan kemudian memasukkan kode yang disadap dari pesan teks yang diterima korban. Selain itu pengguna berlangganan layanan tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka.

Sebagian besar aplikasi ini tidak memiliki fungsionalitas yang sah. Mereka langsung membuat pengguna berlangganan segera setelah diluncurkan, sementara korban hanya melihat jendela pemuatan. Namun, ada beberapa contoh, seperti aplikasi GameBeyond palsu, di mana malware yang terdeteksi sebenarnya disertai dengan serangkaian gim fungsional yang acak.

Dua dari lima pengguna yang berhadapan dengan trojan Vesub berada di Mesir (40,27 persen). Keluarga Trojan ini juga telah aktif di Thailand (25,88 persen) dan Malaysia (15,85 persen).

GriftHorse.I

Trojan satu ini tidak memasukkan korban ke layanan berlangganan pihak ketiga- melainkan menggunakan miliknya sendiri. Pengguna akhirnya berlangganan salah satu layanan ini hanya dengan tidak membaca perjanjian pengguna dengan cermat.

Misalnya, ada aplikasi yang baru-baru ini menyebar secara intensif di Google Play, menawarkan untuk menyesuaikan rencana penurunan berat badan pribadi dengan biaya token. Aplikasi tersebut berisi cetakan kecil yang menyebutkan biaya berlangganan dengan penagihan otomatis. Ini berarti uang akan dipotong dari rekening bank pengguna secara otomatis tanpa perlu konfirmasi lebih lanjut dari pengguna.

Ancaman ini dapat dicegah, itulah sebabnya penting untuk mengetahui tanda-tanda yang menunjukkan aplikasi Trojan. Bahkan jika Anda memercayai aplikasi tersebut, Anda harus menghindari untuk memberikan terlalu banyak izin dan akses. Hanya izinkan akses ke notifikasi untuk aplikasi yang membutuhkannya dan untuk melakukan tujuan yang dimaksudkan, misalnya, untuk mentransfer notifikasi ke perangkat wearable. Aplikasi seperti wallpaper bertema atau pengeditan foto tidak memerlukan akses ke notifikasi Anda,” ujar pakar keamanan di Kaspersky, Igor Golovin melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (9/5/2022).

 

 

 
Berita Terpopuler