Vaksin Flu Pangkas Risiko Kematian Pasien Serangan Jantung

Selain mencegah flu, vaksin flu juga bermanfaat bagi penyintas serangan jantung.

EPA-EFE/LUIS TEJIDO
Suntikan berisi vaksin flu di pusat medis di Bilbao, Negara Basque, Spanyol utara, 13 Oktober 2020. Vaksin flu ternyata menawarkan manfaat lebih bagi penyintas serangan jantung.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selain mencegah flu, vaksin flu ternyata dapat membantu menyelamatkan jiwa penyintas serangan jantung. Pemberian vaksin flu pada pasien serangan jantung dapat menurunkan risiko kematian.

Manfaat lain dari vaksin flu ini diungkapkan oleh tim peneliti dari Glasgow Institute of Cardiovascular and Medical Sciences. Mengacu pada studi yang mereka lakukan, pemberian vaksin flu pada pasien dalam kurun waktu 72 jam sejak serangan jantung pertama terjadi bisa mengurangi risiko kematian pasien hingga 50 persen.

Prof Naveed Sattar dari Glasgow Institute of Cardiovascular and Medical Sciences mengungkapkan bahwa stres dapat memberikan tekanan pada arteri dan membuat darah lebih kental. Pada pasien penyakit jantung, kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung.

"Dan risiko terjadinya (serangan jantung) lagi sangat besar pada 6-12 bulan pertama," jelas Prof Sattar, seperti dilansir Express, Senin (9/5/2022).

Temuan dalam studi ini mengindikasikan bahwa vaksinasi flu bisa memberikan manfaat lebih, khususnya bagi orang yang rentan terhadap serangan jantung. Tim peneliti menilai, orang-orang tak perlu menunda untuk mendapatkan vaksin ini.

Anjuran untuk memberikan vaksin flu pada penyintas serangan jantung ini mendapatkan respons yang positif dari para dokter. Salah satu di antaranya adalah konsultan ahli kardiologi dari Royal Brompton Hospital Prof Martin Cowie.

"Ini menarik dan relatif mudah untuk diimplementasikan dalam praktik sehari-hari," jelas Prof Cowie.

Baca Juga

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat. Biasanya, kondisi ini disebabkan oleh bekuan darah yang menyumbat jalannya aliran darah ke jantung.

Beberapa masalah kesehatan yang dapat memicu terjadinya serangan jantung adalah penyalahgunaan obat terlarang, penyakit jantung, dan minimnya oksigen di dalam darah. Di antara berbagai penyebab tersebut, penyakit jantung koroner merupakan yang paling banyak memicu serangan jantung.

Penyakit jantung koroner bisa terjadi akibat berbagai faktor. Sebagian di antaranya adalah kebiasaan merokok, diabetes, pola makan tinggi lemak, dan kadar kolesterol tinggi. Tekanan darah tinggi, kurang gerak, dan kegemukan atau obesitas juga dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung koroner.

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan jantung. Sebagian di antaranya adalah menerapkan pola makan yang seimbang dan olahraga rutin.

Sebuah studi dalam jurnal Sports Medicine menemukan bahwa orang yang hobi bersepeda memiliki risiko yang lebih rendah untuk terkena penyakit kardiovaskular. Mereka juga berisiko 23 persen lebih rendah untuk mengalami kematian lebih dini. Rekomendasi bersepeda yang dianjurkan agar memberikan manfaat adalah 130 menit setiap pekan.

 
Berita Terpopuler