KSP: Penentuan Skema Endemi Covid-19 Tunggu Evaluasi Pasca-mudik

Pemerintah tidak terburu-buru menurunkan status pandemi menjadi endemi Covid-19

ANTARA/Nova Wahyudi
Petugas kesehatan Puskesmas Kabupaten Lampung Selatan menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) kepada pemudik di terminal keberangkatan Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung, Sabtu (30/4/2022). Pemerintah tidak terburu-buru menurunkan status pandemi menjadi endemi Covid-19. Ilustrasi.
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Abraham Wirotomo menegaskan penentuan skema menuju endemi Covid-19 masih menunggu hasil evaluasi pasca-mudik lebaran. Abraham menyampaikan hal ini menyusul beredarnya informasi bahwa pemerintah telah mempersiapkan transisi perubahan status pandemi menjadi endemi Covid-19.

Baca Juga

"Untuk skema menuju endemi pemerintah masih akan menunggu evaluasi beberapa minggu pasca-mudik lebaran. Kita berharap tidak akan terjadi lonjakan lagi seperti di negara lain. Pemerintah akan bersiap mengantisipasi bila terjadi lonjakan," kata Abraham, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (5/5/2022).

Dia mengakui selama tujuh minggu terakhir, yakni sejak 24 Maret hingga 4 Mei 2022, Covid-19 sudah terkendali. Hal itu ditunjukkan oleh data Reproduction Rate (Rt) yang konsisten di angka 1, serta jumlah kasus harian Covid-19 yang terus melandai.

"Per 3 Mei 2022, 107 kasus per hari, angka kematian 18 per hari, dan angka kasus aktif tinggal 6.951. Suatu hal yang patut kita syukuri dan apresiasi kepada tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan satgas yang terus mengingatkan protokol kesehatan," imbuh Abraham.

Namun demikian Abraham menyampaikan pemerintah tidak terburu-buru menurunkan status pandemi menjadi endemi meski beberapa indikator menunjukkan perbaikan.

 
Berita Terpopuler