PKT Dorong Produktivitas Padi dengan Teknik Budi Daya Terpadu

Pertanian padi merupakan sektor potensial sebagai salah satu komoditas andalan Kaltim

Makna Zaezar/ANTARA
Petani memanen padi menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) di areal persawahan lumbung pangan nasional. Anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), berkomitmen mendorong produktivitas hasil pertanian padi.
Rep: M Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), berkomitmen mendorong produktivitas hasil pertanian padi. VP Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PKT Anggono Wijaya mengatakan, perusahaan melakukan sejumlah upaya optimalisasi komoditas pertanian secara intensif, salah satunya dengan menggelar pelatihan pengelolaan dan teknik budidaya padi secara terpadu bagi anggota kelompok tani Qoryah Mubarokah yang merupakan binaan perusahaan di Desa Suka Rahmat Kecamatan Teluk Pandan Kutai Timur.

Baca Juga

Anggono menyebut hal ini merupakan upaya PKT mengedukasi petani binaan untuk pengelolaan lahan serta budidaya pertanian, khususnya komoditas padi agar lebih optimal. "Edukasi penting dilakukan dalam pendampingan kelompok tani binaan agar produktivitas hasil pertanian padi semakin optimal dan berdampak terhadap kesejahteraan petani," ujar Anggono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (21/4/2022).

Anggono menyebut selama ini para petani di Desa Suka Rahmat mengalami cukup banyak kendala dalam pengelolaan lahan budidaya dan pengendalian hama tanaman, di samping penggunaan pupuk yang tepat untuk hasil maksimal. Anggono menyampaikan pelatihan juga menggandeng Unit Pelaksana Teknis Penyuluhan Pertanian Peternakan dan Perkebunan (UPT PPPP) Kecamatan Teluk Pandan untuk mengedukasi petani binaan lebih memahami tata cara budidaya padi secara optimal.

Menurut Anggono, kelompok tani Qoryah Mubarokah terdiri atas pengurus pondok pesantren Hidayatullah Teluk Pandan, serta warga Desa Suka Rahmat merupakan aktor utama program pertanian berkelanjutan dan terpadu Hidayatullah yang digagas PKT. "Melalui pelatihan ini, kelompok tani binaan diharap lebih memahami dan menguasai ilmu dasar teknis budidaya padi dengan prinsip berkelanjutan," ucap Anggono.

Anggono menilai pertanian padi merupakan sektor potensial sebagai salah satu komoditas andalan Kaltim agar ke depan kebutuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi melalui optimalisasi hasil pertanian daerah. Terlebih dengan ditetapkannya Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN), Anggono mengatakan, kebutuhan pangan merupakan hal utama yang wajib disiapkan melalui pengembangan sektor pertanian secara terintegrasi di berbagai komoditas.

"Dari pelatihan ini petani binaan didorong mampu mengoptimalkan produktivitas padi menggunakan produk PKT, sekaligus tata cara pemeliharaan tanaman sesuai kondisi lahan pertanian dengan baik dan benar," lanjut Anggono.

Anggono berharap pengembangan potensi lahan pertanian padi Kutai Timur bisa lebih dikembangkan, dari saat ini berkisar 2.700 hektare lebih seiring peningkatan pengetahuan dan pemahaman petani dalam budidaya padi. Hal ini sejalan dengan langkah Pemkab Kutim yang merencanakan pembukaan lahan sawah baru seluas 4 ribu hektare di beberapa kecamatan potensial, untuk memenuhi kebutuhan beras daerah yang mencapai 39 ribu ton per tahun.

Anggono mengatakan pendampingan tata kelola lahan pertanian serta metode pemupukan berimbang akan memotivasi petani mengembangkan lahan pertanian sekaligus meningkatkan produktivitas padi di daerah. "Itu tujuan besarnya, agar komoditas padi Kaltim terus menggeliat dengan produktivitas hasil yang maksimal. Makanya dorongan bagi petani untuk mengoptimalkan lahan pertanian perlu dilakukan secara intensif," kata Anggono.

Penyuluh UPT PPPP Teluk Pandan Pujiati mengatakan, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para petani setempat agar mampu mengatasi berbagai kendala tata kelola lahan pertanian dengan baik dan benar. Pujiati berharap kerja sama ini berjalan berkesinambungan agar potensi pertanian Kutim khususnya komoditas padi semakin produktif sehingga turut berdampak terhadap peningkatan perekonomian petani.

"Semoga bekal pelatihan ini semakin mendorong produktivitas pertanian padi Kutai Timur sehingga ke depan mampu meningkatkan hasil serta kesejahteraan petani," kata Pujiati.

 
Berita Terpopuler