Demi Urai Kemacetan Mudik, ASN Pun Dipersilakan Menambah Cuti

ASN boleh menambah cuti sebelum maupun sesudah masa libur dan cuti bersama Idulfitri.

setkab.go.id
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febryan A, Rahayu Subekti, Mabruroh

Baca Juga

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo kembali menegaskan bahwa ASN atau PNS boleh menambah cuti, baik sebelum maupun sesudah masa Libur dan Cuti Bersama Idul Fitri 1443 Hijriah. ASN diizinkan menambah cuti guna mengurai kepadatan arus mudik yang diprediksi akan memicu kemacetan di sejumlah titik. 

Penegasan tersebut termaktub dalam surat Menpan RB No. B/123/M.KT.02/2022 yang ditujukan untuk Menteri Kabinet Indonesia Maju, Sekretaris Kabinet, Panglima TNI, Kapolri, Jaksa Agung, dan Kepala Badan/Lembaga. Selain itu juga untuk seluruh gubernur, wali kota, dan bupati yang tercantum dalam surat sebelumnya. 

"Hal tersebut (menambah cuti) dimaksudkan untuk dapat mengurangi kepadatan arus mudik Idul Fitri 1443 Hijriah," demikian bunyi penggalan poin pertama dalam surat yang diterbitkan pada Selasa (19/4/2022) itu. 

Dengan bertambahnya cuti ASN, berarti mereka bisa melakukan perjalanan mudik lebih awal dan perjalanan balik lebih akhir. Hal ini tentu akan mengurangi kepadatan arus perjalanan selama periode Libur dan Cuti Bersama pada 29 April, dan 2,3,4,5,6 Mei. 

Meski demikian, Tjahjo meminta ASN untuk mematuhi protokol kesehatan selama melaksanakan mudik. Ia pun menginstruksikan para Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) pada setiap instansi untuk memerintahkan seluruh ASN melaksanakan prokes. 

"PPK (juga harus) memastikan seluruh pegawai ASN di lingkungan instansinya telah mendapatkan vaksinasi Covid-19  secara lengkap, termasuk vaksinasi booster," kata Tjahjo. 

Sebelumnya, Tjahjo telah memperbolehkan ASN/PNS melaksanakan mudik dan menambah cuti. Izin ini diberikan lewat Surat Edaran Menpan RB Nomor 13 Tahun 2022 tentang Cuti Pegawai Aparatur Sipil Negara Selama Periode Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Surat edaran tersebut ditandatangani Tjahjo pada Rabu (13/4/2022). 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah mengimbau masyarakat agar melakukan mudik lebih awal guna menghindari terjadinya kemacetan parah saat puncak arus mudik pada 28-30 April mendatang. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan, akan terdapat 23 juta mobil dan 17 juta sepeda motor yang akan digunakan oleh para pemudik ke kampung halaman.

“Ini adalah jumlah yang sangat besar dan diperkirakan akan terjadi kemacetan parah. Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat untuk menghindari puncak arus mudik pada tanggal 28, 29 dan 30 April 2022,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait imbauan mudik lebaran di Istana Merdeka, Jakarta yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (18/4/2022).

Untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan, pemerintah telah menyiapkan rekayasa lalu lintas melalui aturan ganjil genap, pemberlakuan satu arah atau one way, dan larangan truk masuk jalan tol.

“Untuk itu, saya mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal. Tentu saja menyesuaikan dengan jadwal libur dari tempat bekerja,” ujar Jokowi.

 

 

 

Pekan lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah mengatakan, ada dua titik jalur yang perlu diantisipasi saat arus mudik Lebaran Idul Fitri 2022, yakni dari Bekasi menuju Semarang dan penyeberangan Merak-Bakauheni. Untuk itu, Budi menegaskan Kemenhub terus berkoordinasi secara intensif dengan Korlantas Polri dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

“Koordinasi ini terkait dengan penyiapan skenario pengaturan rekayasa lalu lintas,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (14/3/2022). 

Menhub menjelaskan, sektor darat menjadi titik krusial dari penanganan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2022. Berdasarkan survei yang dilakukan Balitbanghub sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diprediksi akan melakukan mudik akan menggunakan jalur darat menggunakan kendaraan pribadi mobil dan sepeda motor, maupun angkutan darat lainnya seperti bus serta angkutan penyebrangan. 

Budi memastikan sudah memberikan diskresi kepada Korlantas Polri untuk menetapkan skenario rekayasa lalu lintas. Beberapa di antaranya yaitu sistem satu arah, contra flow, ganjil-genap, dan sebagainya sesuai dengan kondisi kepadatan di lapangan. 

“Pengawasan dan pengendalian dilakukan dengan humanis dan persuasif karena sesuai arahan presiden kita tidak akan melakukan penyekatan dan putar balik,” tutur Budi. 

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri pun telah mempersiapkan rekayasa lalu lintas (Lalin) untuk mencegah kemacetan saat mudik Lebaran ldul Fitri Tahun 2022. Rekayasa lalin yang dilakukan berupa penerapan skema contra flow, satu arah (one way) maupun ganjil genap (gage).  

 

“Penerapan skema tersebut akan mulai diberlakukan tanggal 28 April 2022 mengingat hari terakhir masyarakat masuk kerja,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol. Firman Santyabudi, di akun instagram Divisi Humas Polri, Ahad (17/4).

 

Jika skema tersebut masih kurang efektif, ujar dia, maka sistem one way akan diberlakukan dari arah Jakarta menuju Timur (Jawa Tengah). One way pun ujar dia, akan dilengkapi dengan sistem ganjil-genap untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan.  

“Dari jumlah kendaraan yang diprediksi akan mudik, one way akan kita lengkapi dengan ganjil-genap. Ini harus kami lakukan lagi,” ujar dia.

Karena itu, Firman mengimbau masyarakat agar mudik sesuai tanggal ganjil genap yang berlaku. Karena nantinya, akan ada petugas di lapangan yang akan mengarahkan masyarakat masuk ke gerbang tol di wilayah masing-masing. 

 

“Kami informasikan kepada masyarakat supaya masyarakat bisa menyiapkan diri sebelum berangkat kendaraan yang akan digunakan berplat nomor apa dan kapan bisa digunakan," tegas Firman.

 

 

 

Potensi Masalah yang Bisa Ganggu Kelancaran Mudik - (Republika.co.id)

 
Berita Terpopuler