Mau Mudik? Pekan Ini Saat Paling Tepat untuk Dapatkan Vaksinasi Dosis Booster

Pemudik disarankan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis booster pekan ini.

Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah warga mengantre untuk melaksanakan vaksin booster di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Ahad (17/4/2022). Terminal Kampung Rambutan menyediakan posko vaksinasi booster yang diperuntukan bagi pengemudi bus dan pemudik yang akan pulang ke kampung halamannya pada Lebaran 2022. Pekan ini merupakan momen paling tepat untuk mendapatkan vaksinasi dosis penguat.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menyampaikan bahwa pekan ini merupakan momentum tepat bagi pemudik mendapatkan vaksinasi dosis penguat atau booster. Mengapa begitu?

Baca Juga

"Pekan ini momen yang tepat untuk vaksin booster, karena antibodi itu terbentuk paling tidak dua pekan setelah kita divaksinasi," ujarnya dalam webinar bertema "Selamatkan Keluarga, Lewati Pandemi Dengan Imunisasi Lengkap" yang diikuti di Jakarta, Senin (18/4/2022).

Oleh karena itu, Reisa meminta pemudik untuk segera melakukan vaksinasi dosis booster agar dapat mudik dengan lebih aman dari Covid-19.

"Mudik ini kan sudah kita tunggu-tunggu, perlu persiapan biar bisa mudik sehat. Kalau sudah vaksinasi lengkap dua dosis, lengkapi dengan dosis ketiga," ujarnya.

Selain mendapatkan vaksinasi booster, Reisa mengatakan, pemudik juga diminta untuk mengisi Electronic-Health Alert Card (eHAC) domestik melalui aplikasi PeduliLindungi. Mulai 5 April 2022 pengisian eHAC domestik berlaku untuk semua moda transportasi baik darat, laut dan udara.

"Ini hanya berlaku untuk pelaku perjalanan usia 6 tahun ke atas," paparnya.

Reisa mengatakan, pengisian eHAC domestik itu merupakan upaya pemerintah mewujudkan mudik yang aman dan sehat. Selain itu, eHAC juga memudahkan petugas kesehatan untuk melakukan pelacakan kasus apabila ditemukan kasus Covid-19.

Reisa menyampaikan bahwa sepanjang 2021 hingga 2022 aplikasi PeduliLindungi telah mencegah 3.733.067 orang dengan status merah atau vaksinasinya belum lengkap untuk memasuki ruang publik. Selain itu, aplikasi PeduliLindungi juga telah mencegah 538.659 orang yang terinfeksi Covid-19 atau punya status hitam untuk melakukan perjalanan domestik dan mengakses ruang publik yang tertutup.

"Sangat bermanfaat terutama selama gelombang varian delta dan omicron," ucapnya.

Di samping itu, Reisa mengatakan manfaat lain dalam aplikasi PeduliLindungi, yakni fitur lokasi vaksinasi, telemedisin, pengiriman obat, hingga penerbitan sertifikat standar WHO. Terkait data pribadi dalam aplikasi PeduliLindungi, Reisa menekankan aspek keamanan sistem menjadi prioritas Kemenkes.

"Kemenkes sudah melakukan kerja sama strategis dengan berbagai pihak untuk memastikan sistem di aplikasi PeduliLindungi ini aman dan laik digunakan dan tidak perlu was-was," tuturnya.

 

 
Berita Terpopuler