7 Pemeriksaan Kesehatan yang Perlu Dilakukan Setelah Berusia 40

Beberapa masalah kesehatan biasanya mulai muncul di usia 40-an.

www.freepik.com.
Pemeriksaan tekanan darah (ilustrasi). Tekanan darah perlu diukur secara berkala, terutama setelah memasuki usia 40 tahun, untuk mendeteksi dini hipertensi.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa masalah kesehatan biasanya sudah mulai bermunculan ketika seseorang memasuki usia paruh baya. Agar masalah kesehatan ini bisa dikenali dan ditangani dengan lebih cepat, beberapa pemeriksaan dan skrining sebaiknya dilakukan setelah memasuki usia 40 tahun.

Menemukan masalah kesehatan dengan lebih dini bisa membantu menyelamatkan jiwa. Oleh karena itu, dr Margaret Ikpoh merekomendasikan perempuan dan laki-laki yang sudah memasuki usia 40 tahun untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan, seperti dilansir The Sun, Selasa (19/4/2022).

Skrining kanker usus
Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan cara menguji sampel kotoran atau feses. Skrining ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidak adanya darah pada feses.

Seperti diketahui, risiko kanker usus meningkat secara drastis ketika seseorang sudah menginjak usia 50 tahun. Skrining ini sebaiknya dilakukan setiap dua tahun sekali.

Mengukur tekanan darah
Hipertensi merupakan penyakit yang bisa membunuh diam-diam karena sering tak memunculkan gejala. Tekanan darah tinggi sebenarnya tidak menyebabkan kematian secara langsung.

Akan tetapi, hipertensi yang tak terdeteksi dan terkelola dengan baik bisa memicu timbulnya beberapa masalah kesehatan yang berpotensi mematikan. Beberapa risiko yang mungkin terjadi akibat hipertensi adalah serangan jantung dan strok.

Agar hipertensi bisa terdeteksi lebih dini, pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan secara berkala. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di fasilitas layanan kesehatan dekat rumah atau secara mandiri menggunakan alat tensimeter di rumah.

Pengecekan kesehatan kardiovaskular
Masalah kesehatan kardiovaskular bisa mengenai perempuan maupun laki-laki. Beberapa faktor seperti kegemukan, pola hidup tidak sehat, konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, dan stres yang tidak terkelola bisa memengaruhi risiko seseorang terhadap penyakit kardiovaskular.

Pemeriksaan kesehatan kardiovaskular bisa dilakukan oleh dokter. Dokter juga bisa membantu individu berusia paruh baya yang sudah memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskular untuk mengelola faktor-faktor risiko tersebut.

Pemeriksaan gangguan prostat
Pembengkakan, inflamasi, dan kanker merupakan tiga masalah utama yang bisa mengenai kelenjar prostat. Sekitar 25 persen pria berusia 55 tahun ke atas diketahui memiliki masalah pada prostat mereka.

Baca Juga

Angka tersebut meningkat menjadi 50 persen setelah pria memasuki usia 70 tahun. Hanya saja, saat ini belum ada program skrining untuk kanker atau penyakit lain yang mengenai prostat. Oleh karena itu, penting bagi pria untuk meningkatkan kewaspadaan dengan mengenali gejala-gejala yang berkaitan dengan masalah prostat.

"Hal yang peru diperhatikan adalah peningkatan frekuensi berkemih, keinginan untuk segera ke toilet kembali setelah sebelumnya sudah ke toilet, dan nyeri punggung bawah," ujar dr Ikpoh.

Skrining aorta
Aorta merupakan arteri terbesar dalam tubuh manusia yang bersumber dari bilik kiri jantung. Aorta yang membengkak atau menonjol merupakan masalah yang cukup umum pada pria berusia 65 tahun ke atas.

Kondisi ini bisa sangat mengancam jiwa. Sekitar delapan dari 10 orang yang mengalami aorta pecah bisa mengalami kematian sebelum dilarikan ke rumah sakit.

Mereka juga bisa mengalami kematian karena tak bisa bertahan saat menjalani operasi darurat untuk memperbaiki aorta. Untuk mendeteksi masalah ini lebih dini, skrining pemeriksaan aorta bisa dilakukan, yakni dengan menggunakan pemindaian ultrasound (USG) di area perut.

Pap smear
Bagi perempuan, tes pap smear sudah bisa dimulai sejak berusia 25 tahun hingga paruh baya. Tes pap smear bermanfaat untuk mendeteksi kanker serviks lebih dini.

Seperti kanker lainnya, semakin dini kanker serviks terdeteksi, semakin besar harapan hidup yang akan dimiliki perempuan. Untuk yang berusia 50-64 tahun, pap smear bisa dilakukan setiap lima tahun sekali.

Mammogram
Pemeriksaan mamogram bisa membantu perempuan untuk menemukan kanker payudara lebih dini. Ditemukan lebih dini, kanker payudara memiliki peluang sembuh yang lebih besar.

Pemeriksaan mammogram bisa dilakukan oleh perempuan paruh baya setiap tiga tahun sekali. Pemeriksaan mammogram dilakukan dengan menggunakan X-ray. Pemeriksaan ini bisa memberikan perasaan sedikit tidak nyaman.

 
Berita Terpopuler