Rampungkan Restrukturisasi, Kinerja Waskita Karya Diproyeksi Kian Cemerlang

Penyelesaian program restrukturisasi utang akan jadi katalis positif bagi saham WSKT.

istimewa
Kinerja PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) dinilai akan semakin prospektif setelah perseroan berhasil merampungkan program restrukturisasi utang.
Rep: Retno Wulandhari Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) dinilai akan semakin prospektif setelah perseroan berhasil merampungkan program restrukturisasi utang. Analis BRI Danareksa Sekuritas, Muhammad Naufal Yunas pun merekomendasikan beli saham WSKT dengan target harga di level 1.200.

Baca Juga

Menurut Naufal penyelesaian program restrukturisasi utang akan menjadi katalis positif bagi saham WSKT. "Berdasarkan diskusi dengan manajemen WSKT, kami ketahui perusahaan telah menyelesaikan program restrukturisasi utang," kata Naufal dalam risetnya dikutip Ahad (17/4/2022).

Negosiasi menghasilkan suku bunga yang lebih rendah dan jangka waktu yang lebih lama. Pada kuartal III 2021, WSKT telah menyelesaikan restrukturisasi senilai Rp 29,2 triliun utang dengan 21 bank. Berkat restrukturisasi tersebut, suku bunga pinjaman turun dari 8,75-9,00 persen menjadi 5,5 persen per tahun. Selain itu, jatuh tempo juga diperpanjang hingga 2026. 

Selain itu, perusahaan juga telah melakukan restrukturisasi untuk anak perusahaannya, kecuali Waskita Beton Precast (WSBP) yang masih menjalani restrukturisasi dengan pembayaran penangguhan utang (PKPU). Proses PKPU WSBP ditargetkan dapat selesai pada 2022. 

Dukungan yang solid dari pemerintah juga akan menjadi pendongkrak kinerja WSKT. Pemerintah telah menjamin sindikasi kredit fasilitas modal kerja untuk menyelesaikan proyek serta penerbitan obligasi. Pada 2021, WSKT menandatangani fasilitas kredit sindikasi yang dijamin pemerintah dari Bank BUMN senilai Rp 8 triliun, sekaligus melakukan obligasi pertama yang dijamin pemerintah dengan penerbitan Rp 1,8 triliun. 

Saat ini, perusahaan sedang dalam proses menerbitkan obligasi yang dijamin pemerintah senilai Rp 3,8 triliun pada semester pertama 2022. WSKT juga mencari tambahan modal dari pemerintah sebesar Rp 3 triliun. WSKT juga akan mendivestasi lima ruas tol pada 2022, salah satunya kepada INA yang ditargetkan terealisasi pada semester kedua tahun ini.

Naufal menambahkan, kinerja positif WSKT juga akan didukung oleh pertumbuhan perolehan kontrak baru. Sebagai informasi, sampai dengan Maret 2022, WSKT telah membukukan Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp 5,68 triliun, meningkat 395,87 persen year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,14 triliun. 

Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk, Destiawan Soewardjono, mengatakan  raihan kontrak baru WSKT pada kuartal pertama tahun ini jauh lebih baik dari periode sebelum pandemi. "Jika dibandingkan dengan level pre-Covid, Perseroan berhasil membukukan kenaikan NKB sebesar 3,30 kali lipat," kata Destiawan. 

 

Perolehan NKB tersebut mayoritas bersumber dari proyek swasta sebesar 74,38 persen dan pemerintah sebesar 18,61 persen. Sisanya sebesar 7,01 persen berasal dari proyek pengembangan bisnis anak usaha Perseroan.

Sementara berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 88,45 persen, anak usaha Perseroan sebesar 7,01 persen, gedung sebesar 3,31 persen, EPC sebesar 0,75 persen, serta segmen Sumber Daya Air (SDA) sebesar 0,49 persen.

Destiawan menjelaskan beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan Maret 2022 adalah proyek 1000 KM Road Upgrading - South Sudan Oil for Infrastructure sebesar Rp 4,15 triliun dan Jalan Nasional (Road & Bridge) Kabupaten Blitar sebesar Rp 218,29 miliar. 

Selain itu, perolehan kontrak baru juga didapatkan melalui anak usaha Perseroan Waskita Beton Precast pada Maret 2022 sebesar Rp 195,86 miliar, Pembangunan Stasiun Medan tahap II sebesar Rp 139,07 miliar, dan Penataan Kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebesar Rp 134,81 miliar.

Pada tahun ini, WSKT memasang target perolehan kontrak baru mencapai Rp 30 triliun. "Berbekal pelaksanaan implementasi strategi 8 Streams Penyehatan Keuangan Waskita dan dukungan penuh dari Pemerintah, pada tahun ini Perseroan dapat fokus menjalankan bisnis operasionalnya dan optimistis mencapai target NKB tahun 2022 hingga Rp 30 triliun," kata Destiawan.

 
Berita Terpopuler