Ketika Sekutu Dekat Putin di Ukraina Ditangkap

Ukraina mengatakan telah menangkap sekutu Rusia paling berpengaruh di Ukraina.

EPA-EFE/MIKHAIL KLIMENTYEV / KREMLIN
Presiden Rusia Vladimir Putin
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, LVIV -- Ukraina mengatakan telah menangkap sekutu Rusia paling berpengaruh di Ukraina. Sementara Presiden Vladimir Putin memberi sinyal terkuat ia akan terus melanjutkan perang ketika perundingan damai masih mengalami kebuntuan.

Pada bulan Februari lalu Kiev mengatakan Viktor Medvedchuk yang merupakan pemimpin partai Opposition Platform - For Life dari tahanan rumah. Tahun lalu pemerintah Ukraina menggelar penyelidikan atas kasus pengkhianatan negara.

Medvedchuk mengaku Putin merupakan bapak baptis putrinya. Juru bicara Medvedchuk belum dapat dimintai komentar.

"Pengkhianat pro Rusia dan agen-agen badan intelijen Rusia, ingat, kejahatan kalian tidak memiliki batas waktu," kata badan keamanan Ukraina dalam unggahannya di Facebook, Selasa (12/4/2022).

Baca juga : PBB: 1.892 Sipil Tewas dalam Perang Ukraina

Dalam unggahan tersebut lembaga keamanan Ukraina juga mencantumkan foto Medvedchuk yang diborgol. Ivan Bakanov, kepala layanan rahasia Ukraina mengatakan anak buahnya "menggelar operasi khusus multi-tahap berbahaya dan sangat cepat" untuk menangkap Medvedchuk.

Kantor berita Tass mengutip juru bicara Kremlin yang mengatakan Rusia telah melihat foto tersebut dan tidak dapat memastikan apakah foto itu asli. Beberapa jam kemudian Putin memberikan komentar pertamanya mengenai invasi ke Ukraina dalam satu pekan terakhir.

Ia berjanji akan melanjutkan invasi di Ukraina sampai tujuannya tercapai. Ia bersikeras serangan yang ia sebut sebagai operasi militer khusus itu sesuai rencana meski banyak pasukan Rusia yang gugur atau mundur karena perlawanan sengit dari Ukraina.

"Blitzkrieg yang diperhitungkan musuh kami tidak bekerja," katanya. Ia memperingatkan dampak sanksi-sanksi Barat dan perundingan damai yang mengalami kebuntuan.

Baca juga : Sekjen PBB: Perang Rusia-Ukraina Rusak Ekonomi Negara-Negara Miskin

Tapi dalam pernyataan itu ia kerap terbata-bata. Hanya sesekali ia menunjukkan sikap dingin dan percaya diri yang telah ia tampilkan selama 22 tahun berkuasa. Putin yang sering muncul di televisi di hari-hari pertama invasi tiba-tiba menghilang dari hadapan publik sejak pasukan Rusia mundur dari Ibukota Kiev dua pekan yang lalu.

Pada Senin (11/4/2022) lalu ia bertemu dengan Kanselir Austria yang datang berkunjung. Namun pertemuan itu digelar di luar kota Moskow dan tidak ada foto yang dirilis. Bertolak belakang dengan pertemuan dengan pemimpin-pemimpin Barat di malam sebelum serangan.

Foto pertemuan tersebut menunjukkan kedua belah pihak duduk berseberangan yang dipisahkan meja yang sangat besar di sebuah ruangan di Kremlin.

Serangan Moskow ke negara tetangganya merupakan serangan terbesar satu negara ke negara lainnya di Eropa sejak Perang Dunia II. Lebih dari 4,6 juta orang terpaksa melarikan diri keluar negeri, sementara ribuan lainnya tewas atau terluka. Barat memberlakukan sanksi yang mendorong Rusia hampir terisolasi total dari panggung internasional.

Baca juga : Pentagon Minta Delapan Produsen Senjata Penuhi Kebutuhan Ukraina

Rusia mengatakan serangan yang dimulai 24 Februari itu bertujuan untuk mendemiliterisasi dan "mendenazifikasi" Ukraina. Kiev dan sekutu-sekutunya di Barat membantahnya sebagai alasan untuk menggelar serangan.

Rusia menarik tank-tanknya dari sebelah utara Ukraina setelah gagal merebut di Ibukota Kiev. Ukraina menemukan banyak jenazah warga sipil di kota-kota yang ditinggalkan pasukan Rusia. Kiev menuduh pasukan Rusia melakukan pembunuhan, penyiksaan dan pemerkosaan pada warga sipil.

Moskow membantah mengincar warga sipil atau melakukan kejahatan perang. Rusia menegaskan operasi mereka saat ini bertujuan untuk menduduki lebih banyak wilayah atas nama separatis di dua provinsi bagian timur Ukraina yang di wilayah yang dikenal Donbas.

Termasuk kota pelabuhan Mariupol yang berubah menjadi gurun di tengah pengepungan pasukan Rusia. Pemerintah Ukraina mengatakan puluhan ribu rakyat Ukraina terperangkap di kota tersebut, mereka tidak memiliki air dan makanan karena blokade Rusia.

Pertempuran di Mariupol pada Selasa kemarin tampaknya sudah memasuki tahapan yang menentukan. Marinir Ukraina bersembunyi di distrik industri Azovstal. Terlihat api mengepul di distrik tersebut.

Gubernur wilayah Donetsk yang mencakup Mariupol, Pavlo Kyrylenko mengatakan ia melihat sejumlah laporan insiden yang mungkin merupakan serangan kimia. Tapi ia belum dapat mengkonfirmasinya.

"Kami tahu semalam sekitar tengah malam sebuah drone menjatuhkan bahan peledak yang sejauh ini belum diketahui, dan beberapa orang di dalam dan sekitar pabrik besi Mariupol, terdapat tiga orang, mereka mulai merasa tidak enak badan," katanya pada CNN.

Pada Selasa malam Ukraina mengatakan pasukannya di sebelah timur negara itu mematahkan enam serangan Rusia, menghancurkan dua kendaraan tempur dan tiga sistem artileri serta menembak jatuh sebuah helikopter dan dua drone. Laporan itu belum dapat diverifikasi secara independen.

 
Berita Terpopuler