Alasan Mengapa Perlu 'Wajibkan' Diri Khatamkan Alquran pada Ramadhan

Membaca Alquran memiliki derajat yang tinggi dalam tingkat ketaatan seorang Muslim.

EPA-EFE/NARENDRA SHRESTHA
Orang-orang membaca Alquran di dalam Masjid Kashmir pada hari Jumat pertama bulan suci Ramadhan di Kathmandu, Nepal, 08 April 2022. Muslim di seluruh dunia merayakan bulan suci Ramadhan dengan berdoa pada malam hari dan tidak makan, minum, dan tindakan seksual selama periode antara matahari terbit dan terbenam. Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam dan diyakini bahwa turunnya ayat pertama dalam Alquran adalah selama 10 malam terakhirnya.
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Membaca Alquran memiliki derajat yang tinggi dalam tingkat ketaatan seorang Muslim. Karena itu, setiap Muslim perlu meluangkan waktunya dengan bersungguh-sungguh untuk membaca Alquran. Apalagi jika itu dilakukan pada bulan suci Ramadhan.

Baca Juga

Salah bentuk yang dilakukan generasi salaf dalam memuliakan Alquran adalah dengan membacanya di bulan Ramadhan dan di bulan-bulan lainnya.

Disebutkan pula bahwa orang beriman yang terbiasa mengkhatamkan (menyelesaikan pembacaan semua ayat Alquran), maka ini ibarat seorang musafir yang melakukan perjalanan dari titik keberangkatan sampai tiba di tempat yang menjadi tujuannya.

Mukmin sejati tentu memilih untuk mengkhatamkan Alquran. Setelah selesai mengkhatamkan Alquran, maka panjatkanlah doa kepada Allah SWT. Begitu pun dalam bulan suci ini, bulan di mana Alquran diturunkan sehingga mengkhatamkan Alquran memiliki keutamaan tersendiri.

Allah SWT berfirman, "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah..." (QS Al-Baqarah ayat 185)

Dalam Surat lain, Allah SWT juga berfirman, "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan." (QS Ad-Dukhan ayat 3)

 

 

 

Sedangkan dalam riwayat Ibnu Abbas RA, dia berkata, "Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan puncak kedermawanan beliau ada di bulan Ramadhan, saat ditemui malaikat Jibril. Malaikat Jibril menemui beliau SAW pada setiap malam bulan Ramadhan untuk mengajarkan Alquran. Setelah itu kedermawanan Rasulullah SAW melebihi angin yang berhembus. (HR Bukhari Muslim)

Seluruh dalil tersebut menunjukkan keutamaan membaca Alquran di bulan suci Ramadhan, yaitu dengan cara mengkhatamkannya satu kali atau lebih. Karena itu, seorang Muslim sepatutnya memperbanyak membaca Alquran baik itu di siang maupun malam hari. Walaupun membaca di malam hari lebih baik, sebagaimana firman Allah SWT:

"Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan pada waktu itu) lebih berkesan." (QS Al-Muzzammil ayat 6)

 

 

 
Berita Terpopuler