Ekspansi, Gojek Bakal Lengkapi Ekosistem di Vietnam dan Singapura

Gojek menilai Vietnam dan Singapura masih memiliki potensi bisnis yang sangat besar.

Antara/Aditya Pradana Putra
Mitra layanan ojek daring Gojek menunggu penumpang di di penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021). PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan terus melengkapi ekosistem Gojek di Vietnam dan Singapura.
Rep: Retno Wulandhari Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) akan terus melengkapi ekosistem Gojek di Vietnam dan Singapura.

CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan, kedua negara tersebut masih memiliki potensi bisnis yang sangat besar. "Sebagian dana yang dihimpun dari IPO (initial public offering) juga akan digunakan untuk mengembangkan bisnis kami yang ada di luar negeri," kata Kevin saat konferensi pers Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Senin (11/4/2022). 


Seperti diketahui, GoTo berhasil menghimpun dana hingga Rp 13,7 triliun melalui IPO. Berdasarkan prospektus, GoTo akan mengalokasikan masing-masing 5 persen dari dana IPO untuk pengembangan Gojek Singapura dan Gojek Vietnam.

Kevin menjelaskan, Gojek akan fokus mengembangkan produk dan layanan untuk menggarap konsumen dan mitra di Vietnam dan Singapura. Sesuai keunggulannya, Kevin berharap, GoTo dapat menghadirkan ekosistemnya secara lengkap di kedua negara tersebut.

"Harapannya, di tahun-tahun depan kami datang ke Singapura dan Vietnam sebagai ekosistem lengkap karena menurut kami keunggulan GoTo ada di ekosistemnya. Sekarang baru ada ojek saja," kata Kevin. 

Presiden GoTo Patrick Cao menambahkan, perseroan juga akan fokus melakukan integrasi pasar untuk menggenjot pertumbuhan. Menurut Patrcik, Indonesia, Vietnam dan Singapura memiliki peluang pasar yang masih menjanjikan. 

Patrick mengatakan, GoTo akan melakukan terus memperkuat layanan serta berinvestasi di dalamnya. Perseroan juga akan mengejar pertumbuhan dari sektor baru seperti kendaraan listrik. 

"Kami akan berinvestasi di sektor yang memiliki pertumbuhan tinggi seperti kendaraan listrik," kata Patrick. 

Baca Juga

 

 
Berita Terpopuler