Bank Dunia Prediksi PDB Ukraina Berkontraksi 45,1 Persen

Agresi militer Rusia setop aktivitas bisnis dan usaha di Ukraina

AP Photo/Nariman El-Mofty
Orang-orang berjalan di jalan, di Lviv, Ukraina barat, Kamis, 7 April 2022.
Rep: Kamran Dikarma Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia mengatakan, produk domestik bruto (PDB) Ukraina kemungkinan akan berkontraksi sebesar 45,1 persen tahun ini. Agresi militer Rusia ke negara tersebut telah menyetop aktivitas bisnis dan usaha.

Baca Juga

Menurut laporan terbaru Bank Dunia yang dirilis Ahad (10/4/2022), pertempuran di Ukraina telah menyebabkan sekitar separuh bisnis di negara tersebut tutup. Penutupan pengiriman Laut Hitam dari Ukraina telah memotong sekitar 90 persen ekspor biji-bijian negara itu dan setengah dari total ekspornya. 

Bank Dunia mengungkapkan, perang telah membuat kegiatan ekonomi tidak mungkin dilakukan di sebagian besar wilayah Ukraina. Hal itu pun mengganggu operasi penanaman dan panen pertanian. Bank Dunia menyebut, angka kontraksi sebesar 45,1 persen belum termasuk dampak penghancuran infrastruktur fisik di Ukraina. Pada awal Maret, nilai kerusakan infrastruktur melebihi 100 miliar dolar AS. Angka itu sekitar dua pertiga dari PDB Ukraina pada 2019.

Bank Dunia menjelaskan besarnya kontraksi Ukraina 'tunduk pada tingkat ketidakpastian yang tinggi' atas durasi dan intensitas perang. "Ukraina membutuhkan dukungan keuangan besar-besaran segera karena berjuang untuk menjaga ekonominya berjalan dan pemerintah berjalan untuk mendukung warga Ukraina yang menderita dan menghadapi situasi ekstrem," kata Wakil Presiden Bank Dunia untuk Eropa dan Asia Tengah Anna Bjerde.

 

Bank Dunia telah mengumpulkan sekitar 923 juta dolar AS dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk Ukraina. Ia pun sedang mempersiapkan paket dukungan lebih dari 2 miliar dolar AS. Bantuan tersebut telah menopang pengeluaran Ukraina, terutama untuk membayar gaji para pekerja esensial dan melakukan pembayaran pensiun serta utang negara. Kendati demikian saat ini pendapatan pajak Ukraina berkurang drastis.

Bank Dunia, dalam laporan terbarunya, turut memperkirakan output PDB Rusia pada 2022 turun sebesar 11,2 persen. Hal itu karena sanksi keuangan yang dijatuhkan Barat kepadanya. Menurut Bank Dunia, kawasan Eropa Timur, yang terdiri dari Ukraina, Belarusia, dan Moldova, diperkirakan menunjukkan kontraksi PDB sebesar 30,7 persen tahun ini. Hal itu akibat adanya guncangan peran dan gangguan perdagangan.

 

Pertumbuhan pada 2022 di kawasan Eropa Tengah, yang terdiri dari Bulgaria, Kroasia, Hongaria, Polandia dan Rumania, akan anjlok dari 4,7 persen tahun lalu menjadi 3,5 pe rsen. Faktor penyebabnya antara lain arus masuk pengungsi Ukraina, melambungnya harga komoditas, dan kepercayaan yang memburuk sehingga mengurangi permintaan. 

 
Berita Terpopuler