Merasakan Derita Lapar Orang Miskin Melalui Ritual Puasa

Puasa menumbuhkan empati atas lapar yang dirasakan orang miskin

Republika/Agung Supriyanto
Ilustrasi orang miskin. Puasa menumbuhkan empati atas lapar yang dirasakan orang miskin
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ulama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan salah satu hikmah puasa di antara sekian banyak hikmahnya yang tertuju kepada kehidupan sosial manusia. 

Baca Juga

Dengan berpuasa, menurut dia, orang kaya akan merasakan derita lapar yang dialami orang-orang miskin.

Nursi menjelaskan, manusia diciptakan dalam kondisi kehidupan yang berbeda-beda. Karena itu,  Allah SWT menyeru kalangan kaya untuk memberi bantuan kepada mereka yang miskin.

“Nah, tentu kalangan kaya tidak dapat merasakan kondisi miskin yang menumbuhkan rasa kasihan, juga tidak dapat merasakan derita lapar yang  mereka alami secara sempurna kecuali lewat rasa  lapar yang dilahirkan dari puasa,” kata Nursi dikutip dari bukunya yang berjudul “Misteri Puasa, Hemat, dan Syukur” terbitan Risalah Nur Press

Andaikan tidak ada puasa, menurut Nursi, tentu banyak orang kaya yang menuruti hawa nafsu tidak mengetahui sejauh mana pedihnya rasa  lapar dan hidup miskin serta sejauh mana fakir miskin membutuhkan kasih sayang.

“Oleh karena itu, rasa kasihan terhadap sesama jenis yang terdapat dalam diri manusia menjadi salah satu faktor yang melahirkan sikap syukur hakiki. Pasalnya, setiap individu dapat menemukan orang yang lebih miskin darinya dari satu sisi, di mana ia diwajibkan untuk mengasihinya,” jelas Nursi.

Tanpa ada keharusan bagi diri ini untuk ikut merasakan pedihnya rasa lapar, tambah dia, tentu tidak akan ada yang berbuat baik kepada orang lain dengan tolong-menolong dalam ikatan kasih sayang  terhadap sesama manusia.

“Kalau pun hal itu dilakukan pasti hanya sekadarnya. Sebab, ia tidak merasakan dengan sebenarnya kondisi tersebut dalam dirinya,” kata Nursi.     

 
Berita Terpopuler