Demi Penghayatan, Jared Leto Berkursi Roda di Lokasi Syuting Morbius

Jared Leto punya cara sendiri untuk menghayati perannya sebagai Morbius.

Sony
Poster film Morbius. Morbius yang diperankan Jared Leto tayang mulai 1 April 2022 di AS.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Demi mempertahankan penjiwaan karakter sebagai Morbius, aktor Jared Leto memakai kursi roda saat berada di lokasi syuting. Dia juga menggunakannya saat pergi ke toilet.

Kabar itu diakui kebenarannya oleh sutradara film Morbius, Daniel Espinosa. Ketika ditanya apakah dia frustrasi dengan metode akting Leto, Espinosa mengatakan bahwa semua aktor punya caranya sendiri-sendiri.

Untuk karakter Morbius, Leto sebenarnya memakai kruk. Akan tetapi, memakai kruk saat istirahat syuting akan memakan waktu, sehingga dibuat kesepakatan memakai kursi roda untuk memudahkan sang aktor wara-wiri.

Leto berperan sebagai Michael Morbius, ilmuwan yang mengidap penyakit darah langka. Dalam upaya untuk menyembuhkan dirinya sendiri, dia justru mengalami vampirisme transgenik dan memperoleh kemampuan super.

Perjuangan karakter tersebut melawan penyakit membuat Leto juga harus menjiwai rasa sakitnya. Espinosa menjelaskan, tokoh Morbius mengalami rasa sakit tersebut sepanjang hidupnya dan itu yang ingin dihadirkan Leto.

"Semua aktor percaya pada proses. Dan sebagai sutradara, Anda harus mendukung apa pun yang membuatnya sebaik mungkin," kata Espinosa, dikutip dari laman AceShowbiz, Rabu (6/4/2022).

Menurut Espinosa, hampir semua aktor punya cara khas masing-masing untuk masuk dalam karakter yang diperankan. Jika aktor hanya bersikap normal dan hanya melakukan hal-hal yang dipahami, Espinosa menyebutnya ada di bisnis yang salah. Sesuatu yang berbeda yang membuat mereka unik.

Morbius rilis pada 1 April 2022 di Amerika Serikat. Film sejauh ini meraup pendapatan 83,9 juta dolar AS (setara dengan Rp 1,2 triliun) di seluruh dunia, 39 juta dari Amerika Utara dan 44,9 juta di luar negeri.

Film mendapat penilaian negatif dari kritikus, dengan rating hanya 16 persen di laman ulasan filmRotten Tomatoes. Espinosa sempat membahas ulasan buruk yang diberikan oleh para kritikus untuk Morbius.

Baca Juga

Bagi Espinosa, semua orang berhak memiliki penilaian masing-masing, begitu pula dirinya. Sang sineas mencontohkan ketika dia menggarap film fitur pertamanya yang berjudul Babylon Disease.

Suatu hari saat pulang ke rumah di kereta bawah tanah, seseorang menyenggol dan memberi tahunya apa yang salah dengan adegan di filmnya. Espinosa pun terbuka untuk mendengarkan pendapat orang tersebut.

Begitu pula untuk Morbius. Espinosa mengaku punya banyak kebencian pada diri sendiri, jadi dia juga memiliki sejumlah kritik terhadap hasil pekerjaannya.

"Saya selalu berusaha untuk fokus menjadi lebih baik. Tetapi saya juga bangga dengan apa yang saya lakukan. Ada bagian di semua film saya yang sangat saya banggakan," tuturnya.

 
Berita Terpopuler