Ini Kronologi Apdesi Teriak Dukungan Jokowi Tiga Periode Versi Mendagri

Tito mengaku teriakan dukungan tiga periode spontanitas dan wajar di negara demokrasi

Republika/Febrianto Adi Saputro
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menjawab pertanyaan media usai rapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (5/4).
Rep: Mimi Kartika Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan kronologi teriakan dukungan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga tiga periode dalam acara Silaturahim Nasional Kepala Desa 2022 di Istora Senayan Jakarta pada Selasa (29/3/2022). Acara tersebut diinisiasi Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) yang diketuai Surta Wijaya.

"Yang pertama adalah Indonesia Raya, setelah itu sambutan tapi isinya aspirasi tadi oleh Ketua Pak Surta. Setelah itu baru kata pengantar dari saya," ujar Tito dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI yang disiarkan daring, Selasa (5/4/2022).

Tito mengatakan, sebelumnya para kepala desa itu telah menyampaikan sejumlah aspirasi atau keinginan kepada pemerintah. Dalam sesi arahan dari Presiden Jokowi yang hadir secara langsung, Jokowi menyetujui beberapa aspirasi dari para kepala desa.

Jokowi menyetujui adanya anggaran operasional sebesar tiga persen, bukan lima persen seperti yang diinginkan para kepala desa. Jokowi juga menyetujui pemberian gaji kepala desa per satu bulan, yang sebelumnya diberikan per tiga bulan.

Namun, keinginan para kepala desa soal penambahan anggaran dana desa tidak disetujui, dengan alasan kondisi finansial yang tertekan akibat pandemi Covid-19. Kendati demikian, Jokowi berjanji akan meningkatkan anggaran dana desa apabila ekonomi dan keuangan negara membaik.

"Selesai acara dan ditepuk tangan karena sebagian dipenuhi meskipun ada dua yang enggak dipenuhi," tutur Tito.

Baca Juga

Acara kemudian ditutup dengan doa. Seperti biasa, kata dia, Jokowi tidak langsung pulang meninggalkan lokasi, melainkan keliling sambil menyapa orang-orang yang hadir.

"Pada saat mau keluar, di luar nih, saya dampingi beliau. Begitu di luar, kepala desa juga ramai di luar di Istora Senayan itu. Ada yang teriak-teriak 'Pak tiga periode ya Pak ya. Tiga periode'. Pak Jokowi hanya senyum saja masuk mobil," tutur Tito.

Menurut Tito, teriakan tersebut adalah spontanitas dan wajar. "Wajar-wajar saja kalau orang spontan mau ngomong. Ini negara kita negara demokrasi," ucap dia.

Dia menjelaskan, terdapat dua organisasi yang menggunakan akronim Apdesi (Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia). Apdesi yang diketuai Arifin Abdul Majid muncul ke permukaan karena tak terima organisasinya disebut mendukung perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.

Tito mengatakan, Apdesi pimpinan Surta Wijaya terdaftar di Kemendagri, sedangkan Apdesi yang diketuai Arifin Abdul Majid terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Dia menuturkan, Apdesi pimpinan Arifin Abdul Majid sebagian besar berisikan mantan kepala desa.

"Nah ini rata-rata, sebagain besar isinya, anggotanya, pejabatnya itu adalah mantan kepala desa. Karena seksi ini kepala desa, sudah selesai juga enggak ga mau lepas," kata dia.

Sementara, Tito menyebutnya kepala desa yang riil tidak mau dipimpin oleh mantan. Sehingga muncul Apdesi yang kemudian diketuai Surta Wijaya. "Apalagi antara mantan dan kepala desa itu banyak yang benturan, lawan politik. Sama saja kayak gubernur, bupati," tutur dia.

Bahkan, dia mengaku telah menghadiri musyawarah nasionalnya pada enam bulan lalu. Tito pun selaku pembina ex officio mendagri yang melantik kepengurusan Apdesi pimpinan Surta Wijaya di DPR.

"Dan di samping itu, pada saat lebih kurang tiga sampai empat bulan yang lalu, mereka meminta Pak Luhut Pandjaitan sebagai ketua dewan pembinanya mereka. Ya mungkin karena mungkin kemampuan dan lain-lain. Dan saya sendiri sebagai pembina, bersama dengan menteri desa," jelas Tito.

 
Berita Terpopuler