Ilmuwan Barat Juga Akui Manfaat Puasa Bagi Kesehatan, Ini Buktinya

Red: Reiny Dwinanda

Selasa 05 Apr 2022 19:46 WIB

Ilustrasi anak berpuasa. Menurut dokter, berpuasa sangat menyehatkan bagi semua umur, termasuk anak-anak. Foto: Republika/Yogi Ardhi Ilustrasi anak berpuasa. Menurut dokter, berpuasa sangat menyehatkan bagi semua umur, termasuk anak-anak.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Manfaat puasa bagi kesehatan juga diakui oleh sejumlah ilmuwan barat. Mereka mengenalnya  sebagai "intermittent fasting" atau puasa intermiten (berjeda).

"Kalau dalam bahasa kita, jeda pada puasa intermiten itu merupakan waktu antara buka puasa dan sahur," kata dr Agus Ujianto SpB dalam keterangan di Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (5/4/2022).

Baca Juga

Dr Agus mengatakan, puasa intermiten sudah banyak digunakan sebagai terapi pada penyakit epilepsi, jantung, dan saraf. Mengutip hasil penelitian yang dilakukan Nikfarjam pada tahun 2013, dr Agus menjelaskan bahwa saat puasa Ramadhan hingga satu bulan setelah Ramadhan terjadi peningkatan kecerdasan emosional, identifikasi diri, kontrol impuls, dan responsibilitas.

"Penelitian terbesar di dunia yang dilakukan oleh keluarga Buchinger Wilhelmi selama 100 tahun menunjukkan bahwa puasa sangat baik untuk kesehatan," kata mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Banjarnegara itu.

Berpuasa pada bulan Ramadhan, menurut dr Agus, memiliki banyak manfaat dan menyehatkan jasmani maupun rohani, Bahkan, berpuasa sangat menyehatkan bagi semua umur.

"Bukan hanya bagi orang dewasa saja, tetapi juga bagi anak-anak, orang tua, ibu hamil, dan semua orang yang mau melakukannya," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia (Perdigti) itu.