7 Tanda Bahaya yang Perlu Diketahui Ibu Hamil Saat Berpuasa

Ibu hamil juga dapat berpuasa dengan aman.

Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Ibu hamil perlu mewaspadai tanda-tanda bahaya yang muncul ketika sedang berpuasa.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu hamil perlu bersikap bijak bila memutuskan untuk berpuasa di bulan suci Ramadhan. Sikap bijak ini bisa diwujudkan melalui persiapan yang baik dan mengetahui batas kemampuan diri saat berpuasa dengan mengenali tanda-tanda bahaya.

Persiapan berpuasa untuk ibu hamil bisa dilakukan dengan cara menjaga kecukupan asupan cairan. Ibu hamil disarankan untuk minum setidaknya 2,5 liter air per hari. Asupan cairan ini perlu dioptimalkan di waktu berbuka hingga sahur.

Persiapan lain yang juga perlu dilakukan adalah tidak melewatkan sahur. Secara umum, ibu hamil sangat dianjurkan untuk memperbanyak konsumsi karbohidrat kompleks dan protein. Asupan protein dapat membantu menunjang pertumbuhan janin dalam kandungan.

Konsumsi kafein juga perlu dihindari karena dapat meningkatkan keinginan untuk berkemih. Hal ini bisa memicu terjadinya dehidrasi.

"Jangan makan makanan yang terlalu manis," jelas dokter spesialis kebidanan dan kandungan Bamed dr Muhammad Fadli SpOG, dalam virtual media briefing, dikutip Senin (4/4/2022).

Persiapan lain yang dianjurkan dr Fadli adalah menghindari stres. Mengingat saat ini pandemi Covid-19 masih terjadi, dr Fadli juga menganjurkan ibu hamil untuk beraktivitas di rumah saja.

Baca Juga

Selain melakukan persiapan yang baik, penting juga bagi ibu hamil untuk mengenali tanda-tanda bahaya yang mungkin muncul ketika berpuasa. Tanda-tanda bahaya tersebut adalah:

- perdarahan

- mual dan muntah,

- penurunan gerakan pada janin

- pandangan kabur dan nyeri kepala

- letih

- tidak terdapat kenaikan berat badan

- buang air kecil yang sedikit dan berwarna pekat

"Ini biasanya tanda-tanda dehidrasi yang berat, jadi kalau kita kurang minum pada saat sahur atau berbuka dan tubuh kita masuk ke fase dehidrasi, tanda-tanda ini akan muncul," jelas dr Fadli.

Dr Fadli mengatakan, ibu perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui apakah berpuasa aman untuk kondisi dirinya dan janin dalam kandungan. Bila dokter menyatakan sehat dan boleh berpuasa, ibu hamil perlu memenuhi kebutuhan nutrisi dan asupan cairan dengan baik.

Selain itu, dr Fadli juga menganjurkan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan antenatal di pertengahan bulan Ramadhan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan janin.

"Untuk kita bisa menilai apakah berat badan janin sesuai dengan usia kehamilannya, apakah air ketubannya juga baik-baik saja," jelas dr Fadli.

 
Berita Terpopuler