Petaka Awal Musim untuk Tim Mercedes di F1 2022

Pebalap Mercedes Lewis Hamilton kewalahan menaklukkan mobilnya.

AP/Kamran Jebreili
Pembalap Mercedes Lewis Hamilton dari Inggris bereaksi setelah finis kedua di Formula Satu Grand Prix Abu Dhabi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ahad 12 Desember 2021.
Red: Karta Raharja Ucu

REPUBLIKA.CO.ID, QATAR -- Tim Mercedes-AMG Petronas Formula One mengawali musim Formula 1 (F1) 2022 dengan hasil kurang maksimal. Pebalap Mercedes Lewis Hamilton terlihat kewalahan mengejar dua pesaingnya dari Ferrari dan Red Bull.

Kesulitan tim Mercedes tersebut sudah terlihat sejak seri perdana F1 GP Bahrain saat Hamilton hanya finis di tempat ketiga di belakang duo pebalap Ferrari: Charles Leclerc dan Carlos Sainz, Jr. Sementara duo pebalap Red Bull: Max Verstappen dan Sergio Perez kompak tidak menyelesaikan balapan alias tidak finish.

Hasil kurang baik di GP Bahrain menular di F1 GP Arab Saudi, Ahad (27/03/2022) dini hari WIB, di mana Lewis Hamilton bahkan sudah tersingkir pada Q1 atau sesi kualifikasi pertama. Ini adalah kali pertama sejak 2017, Hamilton tersingkir di Q1. Pebalap yang sudah mengoleksi 103 pole position dalam 289 Grand Prix sejak 2007 tersebut hanya berada di posisi 16 karena mencatat waktu 1 menit 30,343 detik.

Usai sesi kualifikasi, juara dunia F1 tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017--2020) itu mengakui kesulitan mengendalikan Mercedes W13 di Sirkuit Jeddah Corniche. “Saya mengalami masalah dengan balance mobil. Ini jelas posisi start yang tidak kami inginkan,” kata Hamilton seperti dikutip Sky Sports.

Pebalap asal Inggris itu beralasan setelan mobil Mercedes F1 W13 menjadi penyebab utama dia tersingkir di Q1. Sejak awal sesi kualifikasi tersebut, Hamilton terlihat kesulitan mengembangkan kecepatan sasis W13. Hingga ia berada di zona merah alias lima pebalap terbawah karena pada lap terakhirnya, Hamilton hanya mampu menembus waktu lap 1 menit 30,343 detik di Sirkuit Jeddah Corniche.

Bahkan Hamilton sempat berada di P15 atau batas akhir zona untuk melaju ke Q2. Namun flying lap yang dilakukan Lance Stroll (Aston Martin Aramco Cognizant F1) beberapa saat sebelum Q1 selesai, membuat Hamilton merosot ke posisi ke-16 sehingga tak mampu lolos ke Q2.

Pebalap yang sudah memenangi 103 balapan F1 itu juga terkejut dengan penampilan rekan satu timnya, George Russell yang menggeber mobil Mercedes yang hampir serupa. Kecepatan mobil Russell di sektor pertama sirkuit dan saat melakukan dua flying lap terakhir yang membuatnya lolos ke Q2, membuat Hamilton terkejut. Performa George Russell memang mengejutkan, di seri perdana F1 GP Bahrain, dia bahkan finish di posisi keempat di belakang Hamilton.

Lebih jauh Hamilton menepis pertemuan antara sejumlah pebalap terkait ledakan depo minyak dekat sirkuit, sama sekali tidak ada hubungan dengan hasil kualifikasinya yang buruk. “Tidak, tidak. Kami semua profesional. Kami hanya kurang beruntung, mungkin karena set-up mobil yang salah,” kata Hamilton.

Kesulitan Hamilton menjinakkan jet darat di awal musim juga dikomentari Prinsipal Mercedes F1, Toto Wolff. Menurut dia perfoma tim Mercedes sejauh ini tidak bisa diterima.

Dinukil dari Motorsport Week, Wolff berpendapat hasil Q1 F1 GP Arab Saudi memperlihatkan kurang seimbangnya performa mobil Mercedes dibandingkan mobil Red Bull maupun Ferrari. Wolff bahkan heran karena selama delapan tahun terakhir tim Mercedes selalu memimpin. "Memang tidak selalu, tapi kami bisa mencari cara untuk memimpin," kata Wolff.

Menurut dia, musim 2022 tim Mercedes kembali mengalami kesulitan serupa seperti musim 2013. Saat itu Tim Mercedes selalu diasapi Red Bull dan Ferrari. "Kali ini rasanya seperti 2013 ketika kami tak bisa mengejar kecepatan Red Bull dan mungkin juga Ferrari," ucap Wolff yang mengaku belum memahami mengapa mobil tim Mercedes yang dibuat sesuai regulasi teknik baru belum menunjukkan performa maksimal.

 
Berita Terpopuler