Nelayan Aceh Antre Solar di Pelabuhan Lampulo
Pasokan solar di SPBN tersebut hanya 8 ton sementara kebutuhan mencapai 25 ton/hari.
Nelayan memindahkan jeriken di kapal saat antre untuk mendapatkan minyak solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Senin (21/3/2022). Sejumlah nelayan menyatakan puluhan kapal ikan dengan bobot kurang dari 30 GT terpaksa antre mendapatkan minyak solar bersubsidi karena pasokan solar di SPBN tersebut terbatas hanya delapan ton per hari, sementara kebutuhan solar kapal nelayan sekitar 25 ton per hari.
Sejumlah kapal nelayan antre untuk mendapatkan minyak solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Senin (21/3/2022). Sejumlah nelayan menyatakan puluhan kapal ikan dengan bobot kurang dari 30 GT terpaksa antre mendapatkan minyak solar bersubsidi karena pasokan solar di SPBN tersebut terbatas hanya delapan ton per hari, sementara kebutuhan solar kapal nelayan sekitar 25 ton per hari.
Nelayan antre untuk mendapatkan minyak solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Senin (21/3/2022). Sejumlah nelayan menyatakan puluhan kapal ikan dengan bobot kurang dari 30 GT terpaksa antre mendapatkan minyak solar bersubsidi karena pasokan solar di SPBN tersebut terbatas hanya delapan ton per hari, sementara kebutuhan solar kapal nelayan sekitar 25 ton per hari.
Rep: Ampelsa Red: Yogi Ardhi
REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Nelayan antre untuk mendapatkan minyak solar bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh, Aceh, Senin (21/3/2022). Sejumlah nelayan menyatakan puluhan kapal ikan dengan bobot kurang dari 30 GT terpaksa antre mendapatkan minyak solar bersubsidi karena pasokan solar di SPBN tersebut terbatas hanya delapan ton per hari, sementara kebutuhan solar kapal nelayan sekitar 25 ton per hari.
Berita Terpopuler