MotoGP Indonesia Putar Roda Ekonomi Masyarakat

Pelaku usaha pariwisata di Lombok mengaku sudah menerima permintaan sejak Januari.

Republika/Thoudy Badai
Presiden Joko Widodo (kanan) memberikan trofi juara ketiga dari pembalap Pramac Racing Johann Zarco (kedua kanan) disaksikan juara pertama pembalap Red Bull KTM Factory Racing Miguel Oliviera (kedua kiri) dan juara kedua pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo (kiri) di podium seusai balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Ahad (20/3/2022).
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Gelaran Pertamina MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Pertamina Mandalika berhasil menggerakkan roda perekonomian warga setempat. Beragam jenis elemen usaha mulai bergeliat kembali setelah paceklik yang disebabkan pandemi Covid-19 menerjang pada awal 2020 lalu.

Kegiatan ekonomi masyarakat sudah terlihat sejak Republika.co.id mendarat di Bandara Internasional Lombok, Zainuddin Abdul Madjid pada Kamis (17/3/2022). Euforia terhadap gelaran MotoGP ditandai dengan banyaknya aktifitas para pengunjung yang mendarat di bandar udara tersebut.

Berbagai jenis kendaraan menumpuk di sepanjang badan jalan Bandara Internasional Lombok. Dari fenomena ini saja sudah terlihat nilai ekonomi yang dihasilkan oleh gelaran MotoGP. Pertama setidaknya ada agen perjalanan dan para sopir yang sebelumnya sangat terdampak oleh pandemi Covid-19 akhirnya bisa menyambung hidup kembali.

Salah satu agen perjalanan yang Republika.co.id temui, Muhammad Azri, mengatakan pesanan sewa kendaraan atau jemput-antar meningkat pesat seiring dengan banyaknya tamu dari luar daerah yang ingin menyaksikan ajang balap MotoGP. Azri mengaku para pelaku usaha agen perjalanan pun saling bekerja sama untuk memenuhi permintaan klien.

"Agen-agen travel yang besar sangat menikmati ini, tapi buat yang ecek-ecek agak susah juga. Karena sebagian besar unit mobilnya ini didatangkan dari luar daerah, dari luar Lombok, kebanyakan dari Bali, Jawa, Madura. Jadi sebagian besar unit dari luar yang beroperasi sekarang ini," kata Azri.

Azri mengungkapkan, agen perjalanan terpaksa mendatangkan unit kendaraan dari luar daerah karena menyesuaikan permintaan pelanggan. Dia menjelaskan, para tamu lebih suka memilih kendaraan-kendaraan yang besar seperti Kijang Innova, Nissan Terrano, Mitsubishi Pajero, hingga Toyota HiAce.

"Kalau kita yang ecek-ecek ini kan paling  banyak punya unit kendaraannya seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, pokoknya yang biasa saja, jadi jarang dicari oleh tamu," ujarnya.

Tapi Azri tetap mengakui bahwa gelaran MotoGP ini membawa berkah bagi warga setempat. Dia cukup merasakan banyaknya permintaan sejak awal Januari. Beberapa unit kendaraan miliknya seperti HiAce dan Avanza sudah keluar untuk memenuhi permintaan agen perjalanan yang membutuhkan tambahan unit.

"Jadi kita tergantung permintaan, kira-kira mampu enggak nyediain unit yang diminta sama agen. Kalau enggak bisa ya seperti yang kita lihat tadi di bandara, sebagian besar itu mobil dari luar daerah," kata Azri

Baca Juga

 

Seorang warga melintas di gerbang kampung homestay Mong di kawasan wisata Kuta Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (5/3/2022).(ANTARA/Ahmad Subaidi)

 

Selanjutnya, rumah-rumah makan di sepanjang perjalanan pun penuh oleh para pengunjung dari berbagai daerah. Republika.co.id juga melihat banyak bangunan-bangunan baru yang sengaja disediakan untuk menjadi tempat penginapan. Bahkan, masih banyak pengunjung yang kesulitan mencari penginapan.

Seorang sopir, I Nyoman Budha mengaku bersyukur dengan adanya gelaran MotoGP di Mandalika. Dia mengaku sempat sempat benar-benar menganggur karena pandemi Covid-19. Hal itu, kata dia, membuatnya menjual barang-barang berharga yang dimiliki untuk menyambung hidup.

"Hampir habis semuanya saya jual untuk bertahan hidup. Bingung sekali saya," kata pria berusia 42 tahun tersebut kepada Republika.co.id berapa waktu lalu.

Dia mengatakan gelaran MotoGP ini membawa berkah bagi seluruh lapisan masyarakat. Pria yang sudah tinggal di Lombok sejak tahun 2000 itu mengakui banyak perubahan ke arah yang lebih positif bagi daerahnya. Adapun penghasilannya sudah mulai pulih sejak awal 2022.

"Biasanya jalanan itu sepi, kalau enggak ada event ini mau cari makan saja mungkin susah," katanya. "Ini kalau sekarang banyak bangunan-bangunan baru," tambah pria yang lebih suka dipanggil Komeng itu.

"Sekarang, sejak bulan Januari saya hampir setiap hari mendapat panggilan keluar untuk nyupir," kata dia.

 

Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Marthen Ronold Wouw di stand UMKM Sirkuit Pertamina Mandalika, Sabtu (19/3/2022) . - (Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi)

Kabid Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Marthen Ronold Wouw juga rela jauh-jauh datang ke Lombok untuk memaksimalkan peluang langka ini. Dia melihat antusiasme masyarakat Indonesia sangat tinggi terhadap ajang balap motor yang baru kembali digelar di Indonesia setelah 25 tahun.

Marthen mengatakan ia dan rombongannya sudah mulai membuka stand sejak hari pertama pada Jumat (18/3/2022). Dia mengaku sudah banyak pengunjung yang datang ke stand-nya walaupun untuk sekedar bertanya-tanya. Ia pun dengan senang hati memenuhi rasa ingin tahu para pengunjung tersebut.

"Kami punya produk unggulan UMKM, dan semua produk kami adalah olahan dari buah pala. Ada sirup, sari buah, keripik, balsem, sabun dan sebagainya. Juga ada beberapa hasil kerajinan tangan yang sudah dibuat oleh kelompok ibu-ibu di daerah, intinya semua yang dijual di sini adalah ciri khas dari kabupaten Fakfak," kata Marthen kepada Republika.co.id.

Ia juga mengambil kesempatan ini untuk memperkenalkan destinasi wisata di Fakfak. Marthen berharap bisa mengajak orang-orang untuk berinvestasi di wilayahnya. "Kami juga menggunakan website untuk memasarkan destinasi wisata kami," tambah Marthen.

 

 

 
Berita Terpopuler