Pakar: KIPI Alergi Berat Vaksin Covid-19 Hanya Sedikit, Ada 5 di Antara 5 Juta Orang

Jumlah penderita KIPI alergi berat akibat vaksin Covid-19 termasuk sangat sedikit.

ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Dua siswa memegang lengannya usai divaksinasi Covid-19 di Sekolah Dasar Bruder Dahlia, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (12/3/2022). Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) alergi berat akibat vaksin Covid-19 sangat jarang terjadi.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia Prof Iris Rengganis mengatakan reaksi Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) berupa alergi berat karena vaksinasi Covid-19 sangat sedikit. Insidennya dialami lima di antara lima juta peserta di dunia.

Baca Juga

"Dari data terbaru, lima di antara lima juta orang yang divaksinasi mengalami KIPI alergi berat yang disebut anafilaksis," kata Prof Iris Rengganis dalam talk show virtual yang diikuti dari Youtube BNPB di Jakarta, Jumat (18/3/2022).

Prof Iris mengatakan jumlah itu sangat rendah jika dibandingkan dengan gejala buruk yang ditimbulkan oleh infeksi Covid-19. Gejala buruk akibat Covid-19 bisa mencapai 20 persen penderita dengan angka kematian sekitar 0,5 hingga tiga persen.

KIPI merupakan situasi yang tidak bisa dihindari dari reaksi vaksin di tubuh manusia. Gejala timbul dari sensitivitas pribadi atau alergi.

"Tapi jarang reaksi berat, biasanya reaksi lokal (di sekitar lokasi suntikan). Tapi yang menyeluruh bisa demam dan nyeri sendi," katanya.

Prof Iris mengatakan, gejala KIPI yang ditimbulkan dari alergi dapat dicegah oleh peserta vaksinasi. Caranya ialah dengan rutin mengecek komorbid untuk memastikan kondisinya telah terkontrol dengan baik.

"Kuncinya, kita harus pastikan sebelum divaksinasi dia sehat, kalau punya komorbid harus sudah terkontrol dan harus konsultasi dengan dokter masing-masing," katanya.

Prof Iris mengatakan reaksi lokal akibat vaksinasi seperti memar, bengkak, kebas, demam ringan, dan lainnya berlaku umum pada semua vaksin, tidak hanya vaksin Covid-19. Ia menjelaskan, vaksin terbukti bermanfaat mencegah sakit berat dan mencegah rawat inap serta kematian.

Cara mengatasi efek samping vaksinasi Covid-19. - (Republika)

"Itu akan menurun kalau ada vaksinasi, bukan mencegah penularan, bahkan perlindungan vaksinasi juga masih efektif sampai saat ini di tengah gelombang omicron," kata Prof Iris.

 

 
Berita Terpopuler