BRIN Harap Mitra Industri Gabung di Pengembangan Vaksin Merah Putih

BRIN berharap mitra industri ikut bergabung dalam pengembangan vaksin Merah Putih.

Republika
Perkembangan uji coba vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair). BRIN berharap mitra industri ikut bergabung dalam pengembangan vaksin Merah Putih
Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman (PRBME) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berharap ada industri yang berminat untuk terlibat untuk berkolaborasi melanjutkan pengembangan bibit vaksin Merah Putih yang diriset oleh PRBME.

Baca Juga

Pelaksana Tugas Kepala PRBME BRIN Sandi Sufiandi mengatakan riset pengembangan bibit vaksin Covid-19 berbasis platform protein rekombinan dengan menggunakan sel mamalia saat ini belum mempunyai mitra industri. Sementara pengembangan vaksin membutuhkan partisipasi industri sejak awal.

"Yang berbasis sel mamalia di Pusat Riset Biologi Molekuler Eijkman kami sudah sampai ke tahapan tingkat keempat proof of concept, kemudian uji in vitro dan in vivo alhamdulillah hasilnya bagus, hanya saja membutuhkan mitra industri yang tertarik," kata Sandi dalam webinar Ketahanan Kesehatan Nasional: Pengembangan Vaksin Merah Putih di Jakarta, Rabu (16/3/2022).

Pengembangan dan produksi vaksin, kata dia, membutuhkan anggaran yang besar sehingga memerlukan keterlibatan industri yang akan melanjutkan pengembangan vaksin dengan optimalisasi dan penyiapan bibit vaksin untuk bisa lanjut ke uji praklinis dan uji klinis.

Pihaknya berharap segera ada pihak industri yang berminat semenjak awal mendampingi PRBME untuk menghilirkan kandidat vaksin tersebut. Di lain sisi, PRBME telah berhasil mengembangkan bibit vaksin yang berbasis protein rekombinan dengan menggunakan yeast atau sel ragi.

Bibit vaksin sudah diserahkan ke mitra industri PT Bio Farma untuk dikembangkan lebih lanjut. "Pengembangan vaksin Merah Putih untuk Covid-19 menjadi penting dan fokus pemerintah Indonesia dalam rangka mendukung kemandirian bangsa untuk pemenuhan vaksin Covid-19 dalam negeri di tengah kebutuhan mendesak saat ini," Sandi Sufiandi.

 
Berita Terpopuler