Zakir Naik Belajar Perbandingan Agama secara Otodidak 

Zakir Naik mengaku belajar perbandingan agama secara otodidak.

ANTARA
Ulama asal India Zakir Naik.
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  KUALA LUMPUR -- Pendakwah asal India Dr Zakir Naik mengakui di Pengadilan Tinggi pada Senin (14/3/2022) bahwa dirinya bisa berbicara bahasa Arab, bahasa Sansekerta tetapi tidak tahu bahasa Aram, bahasa asli Alkitab. Kemudian mengatakan bahwa seseorang tidak perlu menguasai bahasa-bahasa itu untuk menjadi ahli dalam perbandingan agama.

Baca Juga

Hal tersebut dia sampaikan dalam percakapan yang penuh warna dan terkadang panas dengan penasihat wakil kepala menteri Penang Dr P Ramasamy, Razlan Hadri Zulkifli.
 
Dokter medis tersebut setuju bahwa dia tidak memiliki kredensial akademis tentang perbandingan agama dari Universitas Manchester, Universitas Islam Internasional di sini, Universitas Al Azhar di Mesir, Universitas Al Madinah di Arab Saudi atau Universitas George Washington di Amerika Serikat (AS).
 
Namun, Zakir menyatakan bahwa dirinya memang memberikan kuliah tentang perbandingan agama di Universitas Al-Azhar, karena dia belajar sendiri atau otodidak.
 
“Tidak perlu belajar dulu sebelum menceramahi orang lain tentang perbandingan agama,” kata dia dilansir dari laman Theedgemarkets pada Selasa (15/3/2022).
 
Ketika ditanya apakah dia memiliki pendidikan formal tentang perbandingan agama dalam Islam, Hindu atau Kristen, Dr Zakir mengatakan hal itu tidak diharuskan.
 
 

Berikut petikan wawancaranya:
 
Razlan: Namun, tidakkah Anda berpikir bahwa Anda setidaknya harus menjalani semacam kursus perbandingan agama sebelum berbicara tentang agama lain selain Islam?
 
Zakir: Tidak untuk saya, orang lain mungkin.
 
Razlan: Jadi Anda mengatakan bahwa Anda tidak memiliki kualifikasi (akademik) formal dalam perbandingan agama, yaitu belajar Islam, Hindu, dan Kristen?
 
Zakir: Saya seorang otodidak.
 
Saat ditanya oleh penasehatnya, dia mengaku sebagian bisa berbahasa Arab. Namun mengatakan tidak wajib berbahasa Arab saat menyampaikan ceramah tentang Islam.
 
Razlan: Apakah Anda akan menerima seseorang yang tidak memiliki pengetahuan (tentang) Arab untuk menjadi ahli dalam Islam?
 
Zakir: Ya.
 
Zakir mengklaim bahwa dia telah memperoleh pengetahuan yang luas dari Alquran dan hadits. Zakir juga mengaku hanya memiliki sedikit pengetahuan tentang bahasa Sansekerta, bahasa asli yang digunakan oleh umat Hindu.
 
“Ada ribuan orang yang tidak bisa berbahasa Sansekerta,” ucapnya.
 

 

 
Berita Terpopuler