IDAI : Vaksin Covid-19 Terbukti Aman Bagi Anak, Segera Lengkapi Dosisnya

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Covid-19 pada anak ringan dan segera hilang.

Antara/Asep Fathulrahman
Murid SD Negeri Gowok Kota Serang mendapat suntikan vaksin Covid-19 saat Percepatan Vaksinasi Untuk Anak di Kampung Curug, Serang, Banten, Senin (21/2/2022). Vaksin Covid-19 diperlukan guna melindungi anak dari gejala sakit berat bahkan akibat buruk lainnya.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Cissy Kartasasmita menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 pada anak aman. Meskipun ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), sifatnya ringan dan segera hilang.

"Dari laporan KIPI yang saya ikuti, tidak ada KIPI berat sampai laporan terakhir Februari lalu," papar Prof Cissy dalam diskusi daring, disimak di Jakarta, Kamis (10/3/2022).

Prof Cissy menjelaskan, vaksinasi Covid-19 diperlukan guna melindungi anak dari gejala sakit berat bahkan akibat buruk lainnya. Agar memiliki proteksi optimal, anak-anak Indonesia diharapkan segera melengkapi vaksinasinya.

"Proteksi antibodi baru timbul dua pekan setelah vaksinasi kedua," ungkap Prof Cissy yang juga ketua Pokja Imunisasi Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia.

Baca Juga

Sejak mulai dilaksanakan pada pertengahan Desember tahun lalu, program vaksinasi anak usia 6-11 tahun masih terus berjalan. Hingga Kamis (10/3/2022) sore, sudah sekitar 18,9 juta anak Indonesia usia 6-11 tahun yang mendapatkan vaksin dosis pertama dan sekitar 12,5 juta anak di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua.

Sementara total sasaran vaksinasi 6-11 tahun adalah 26,4 juta anak. Adapun untuk kelompok usia 12-17 tahun, penerima dosis pertama tercatat sebanyak 25 juta dan penerima dosis kedua 20,6 juta anak.

"Vaksinasi anak 6-11 tahun, cakupan vaksinasi kedua baru 45 persen, sedangkan yang 12-17 tahun sudah 77 persen," ujar Prof Cissy.

Untuk vaksinasi anak, menurut Prof Cissy, jenis vaksin yang diberikan adalah Sinovac, yakni vaksin yang dilemahkan dan tidak aktif (inactive). Selama ini, vaksin inactive diketahui aman seperti vaksin yang digunakan dalam program imunisasi dasar anak.

Jika anak mengalami KIPI pascavaksin Covid-19, sebaiknya orang tua tak perlu panik. Ikuti langkah2 berikut. - (Republika.co.id)

Terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengatakan, pemerintah terus berupaya mempercepat cakupan vaksinasi bagi anak maupun remaja. Ia menyebut, selama pandemi belum selesai, risiko terinfeksi tetap ada.

"Kita ingin agar anak-anak Indonesia terlindungi dari Covid-19, terhindar dari risiko sakit berat atau akibat buruk lainnya dari virus ini," ujarnya.

Menurut situs covid19.go.id, dari jumlah orang yang positif Covid-19 di Indonesia tercatat 10,3 persen di antaranya adalah berusia 6-18 tahun. Oleh karenanya, vaksinasi anak tidak hanya melindungi anak melainkan juga memiliki andil dalam perlindungan keluarga.

"Jutaan anak Indonesia telah divaksinasi, vaksin untuk anak terbukti aman. Jadi segera lengkapi vaksinnya," kata Johnny.

 
Berita Terpopuler