Sebut Masjid Al-Aqsha Ada di Israel, Jaringan Supermarket Terbesar di Inggris Dituntut

Morrisons dituntut gara-gara sebut Masjid Al Aqsha berada di Israel

AP
Kompleks Masjid Al Aqsha Yerusalem Palestina. Morrisons dituntut gara-gara sebut Masjid Al Aqsha berada di Israel
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON—Komunitas Sahabat Al-Aqsha (FOA) menuntut Morrisons, jaringan supermarket terbesar keempat di Inggris, menarik kalender mereka yang berisi pernyataan bahwa Masjid Al Aqsha berada di Israel. 

Baca Juga

Kalender yang ditujukan untuk menyambut Ramadhan itu berisi daftar masjid-masjid besar seluruh dunia, salah satunya Masjid Al Aqsha. “Masjid Al Aqsha, Yerusalem, Israel,” tulisnya. 

Dalam gugatannya, FOA meminta CEO Morrisons David Potts untuk menghapus kalender mereka. Melalui media sosial, FOA juga mengajak warganet untuk menulis petisi yang nantinya akan diserahkan kepada David Potts. 

"Morrisons terlibat dalam pendudukan ilegal Israel atas Palestina, yang sekarang digambarkan oleh Amnesty International sebagai apartheid. Penjualan barang ini oleh Anda merupakan serangan terhadap hak-hak Palestina,” kata FOA yang dikutip di MEMO, Kamis (3/3/2022).

"Kejahatan apartheid tentu saja mirip dengan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam hukum internasional,” sambungnya.

Sementara itu, melalui pernyataan resminya, Morrisons mengatakan bahwa mereka akan menghapus kalender tersebut. “Segera setelah ini menjadi perhatian kami, kami menghapus kalender dari penjualan,” kata juru bicara Morrisons.

Shamiul Joarder, Kepala Urusan Publik di FOA, mengatakan bahwa, "Kemenangan hari ini menunjukkan bahwa publik Inggris semakin sadar akan apartheid Israel dan akan semakin meminta pertanggungjawaban perusahaan atas keterlibatannya dalam pendudukan ilegal Palestina."

 

Sumber: middleeastmonitor

 

 

 
Berita Terpopuler