Psikolog Ulas Cara Kate Middleton Bikin Anaknya Senang Makan Sayur

Anak-anak Kate Middleton-Pangeran William terkenal gemar makan sayur.

EPA
Pangeran William berdampingan dengan istrinya Kate Middleton saat menggendong si bungsu Pangeran Louis. Pangeran George dan Putri Charlotte yang berdiri di depan kedua orang tuanya turut hadir di balkon Buckingham Palace saat parade Trooping of the Colour Ulang Tahun Ratu Inggris pada 8 June 2019. Pasangan bangsawan Inggris ini terkenal amat terlibat dalam pengasuhan ketiga buah hatinya. Anak-anak Pangeran William-Kate terkenal suka makan sayur.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski menyehatkan, sayuran sering kali menjadi musuh bagi anak-anak. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku untuk ketiga buah hati Pangeran William dan Catherine 'Kate' Middleton.

Ketiga anak Pangeran William dan Kate, yaitu Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis dikenal sebagai anak-anak yang sehat dan aktif. Selain itu, mereka juga diketahui gemar mengonsumsi berbagai jenis sayuran.

Kate sempat berbagi cerita mengenai kegemaran anak-anaknya dalam menyantap sayuran. Charlotte, misalnya, sangat suka mengonsumsi buah zaitun. Selain itu, Louis juga gemar menyantap akar bit.

Ternyata, Kate memiliki beberapa trik yang membuat anak-anaknya suka mengonsumsi sayuran. Salah satunya adalah dengan melibatkan anak-anaknya dalam proses memasak dan berada di ruang tempatnya memasak.

"Keterlibatan dan pengalaman secara langsung akan memunculkan rasa memiliki pada prosesnya dan pelajaran yang mendalam juga terjadi di momen itu," ujar psikolog remaja dan pendiri Raising Remarkable Teenagers Angela Karanja, seperti dilansir Express.co.uk, Kamis (3/3/2022).

Di samping itu, Kate yang menggemari sayuran juga menumbuhkan rasa suka terhadap sayur pada anak-anaknya dengan memberikan contoh secara langsung. Ekspresi positif terhadap sayuran yang ditunjukkan secara konsisten oleh orang tua akan membuat anak memiliki asosiasi yang positif juga dengan sayuran.

Setelah asosiasi positif terbentuk, anak akan belajar untuk mengonsumsi sayuran seperti yang dilakukan orang tua mereka. Seiring waktu, makan sayuran akan menjadi sebuah kebiasaan.

"Kate sebagai seorang ibu memulainya dengan ini," ujar Karanja.

Hal lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan agar anak menyukai sayuran adalah kata-kata. Mengasosiasikan makanan sehat dengan sebutan yang positif bisa membuat anak lebih mudah menyukai makanan sehat tersebut.

Sebagai contoh, Kate mungkin menyebut wortel, zaitun, dan akar bit sebagai camilan. Seperti diketahui, camilan merupakan kata yang kerap berkaitan dengan makanan-makan lezat. Karanja juga menganjurkan agar orang tua mulai menyebut makanan-makanan sehat sebagai kudapan.

"Makanan yang kita sebut sebagai camilan adalah makanan yang cenderung akan lebih disukai anak-anak kita, dibandingkan makanan lain," ungkap Karanja.

Baca Juga

Chat sofa
Trik lain yang membantu Kate dalam membimbing anak-anaknya adalah kepemimpinan. Menurut Karanja, parenting atau pengasuhan anak berkaitan erat dengan kepemimpinan.

Karanja menyebut, pemimpin adalah sosok yang selalu belajar untuk menemukan cara terbaik dalam menghadapi beragam hal. Bila anak melakukan kesalahan, misalnya, orang tua perlu menemukan cara yang dapat membuat anak-anak menyadari kesalahan mereka sekaligus merasa tetap dicintai.

Dalam hal ini, Kate memiliki "chat sofa" atau sofa untuk berbincang. Di sofa inilah Kate kerap bicara dari hati ke hati dengan anak-anaknya mengenai perilaku mereka.

"Ketika kita menegur perilaku anak tanpa mempermalukannya, mereka akan belajar untuk merasa aman dengan kita dan mengatakan hal yang sebenarnya (ketika melakukan kesalahan)," ungkap Karanja.

 
Berita Terpopuler