Simon Leviev Tinder Swindler Bela Diri Menyusul Gugatan Taipan Berlian Israel

Keluarga Leviev, taipan berlian Israel, lega tindakan Simon terungkap secara global.

EPA
Penipu di Tinder, Simon Leviev (kiri) saat ditangkap di Athena, Yunani, 1 July 2019. Pria yang menjadi bahasan dalam film dokumenter Netflix Tinder Swindler ini telah diblokir permanen dari aplikasi kencan dan kini digugat karena mencatut nama keluarga taipan berlian Lev Leviev.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Simon Leviev yang menjadi subjek film dokumenter Netflix yang sangat populer, The Tinder Swindler, telah digugat oleh keluarga Leviev pada 28 Februari 2022. Dalam tayangan yang didasarkan pada kisah nyata itu, Simon dituduh berpura-pura menjadi anggota keluarga taipan berlian Israel untuk menarik perhatian perempuan di aplikasi kencan Tinder dan diduga telah mengambil ratusan ribu dolar dari para korbannya.

Baca Juga

Dalam sebuah pernyataan, Chagit Leviev selaku putri raja berlian Israel Lev Leviev dan pewaris kekayaan keluarga mengatakan bahwa gugatan tersebut melibatkan ganti rugi multi-juta dolar. Gugatan dilayangkan untuk membuat Simon yang bernama asli Shimon Hayut menghadapi hukuman yang layak diterima.

"Shimon Hayut adalah penipu yang mencuri identitas keluarga kami dan mencoba mengeksploitasi nama baik kami untuk menipu korban jutaan dolar," kata Chagit dikutip E! News pada Rabu (2/3/2022).

Simon tidak memiliki hubungan dengan keluarga Leviev dan tidak memiliki afiliasi dengan perusahaan kami LLD Diamonds. Chagit menjelaskan bahwa dia lega identitas dan tindakan Simon telah terungkap secara global.

Chagit berharap hal tersebut dapat mengakhiri tindakan Simon yang tidak bermoral. Meskipun Chagit tidak terdaftar sebagai penggugat dalam gugatan tersebut, kerabatnya Zevulun Leviev, Ayelet Leviev Jacobson, Ruthy Leviev Yelizerov, dan Hagit Sofiev Leviev, bersama dengan perusahaan LLD Diamonds USA, LLC, masuk dalam daftar penggugat.

Gugatan yang diajukan di Tel Aviv, Israel, menyatakan bahwa Simon "telah membuat pernyataan palsu sebagai putra Lev Leviev. Menurut tuntutan tersebut, Simon menerima banyak keuntungan, termasuk material dari aksi tipu-tipunya.

Dokumen tersebut juga menyatakan bahwa Simon telah menipu, memalsukan dan menyakiti wanita, pria, dan bisnis di seluruh dunia dengan mengaku sebagai anggota keluarga Leviev. Simon dianggap menggunakan reputasi kaya keluarga Leviev untuk kepentingan pribadi.

Keluarga Leviev menuduh bahwa Simon telah mengambil foto Lev dan Ayelet tanpa izin. Simon disebut menggunakan Photoshop untuk mengedit dirinya sendiri ke dalam foto keluarga.

"Dia menyajikan foto yang sama kepada wanita dan pria sebagai bukti menjadi anggota keluarga Leviev, sehingga menciptakan pernyataan yang keliru bahwa dia adalah bagian dari keluarga, dan melakukannya untuk menghasilkan keuntungan pribadi dan menyesatkan publik," demikian bunyi gugatan.

Tuduhan dalam gugatan termasuk pencemaran nama baik, pelanggaran privasi dan pelanggaran merek dagang. Keluarga Leviev mengatakan bahwa tindakan tercela Simon mencemarkan nama baik dan mempermalukan mereka.

Menurut dokumenter Netflix, yang tayang perdana pada 2 Februari, Simon (31) mengubah namanya dan mengaku sebagai putra taipan berlian di aplikasi kencan Tinder. Dia kemudian diduga menipu banyak wanita untuk membuka kartu kredit untuknya, dengan kedok dia dalam bahaya musuh dalam bisnis berlian.

Pihak berwenang memperkirakan Simon mungkin telah menipu 10 juta dolar Amerika Serikat dari korban yang diduga berasal seluruh dunia, menurut The Times of Israel. Simon belum didakwa dengan kejahatan apa pun terkait dengan tuduhan dalam film dokumenter tersebut.

Media berita melaporkan pada Mei 2020, Simon dibebaskan dari penjara Israel setelah menjalani lima bulan dari hukuman 15 bulan untuk empat tuduhan penipuan yang tidak terkait. Pengacara Guy Ophir, yang mewakili keluarga Leviev, mengatakan bahwa tindakan hukum ini hanyalah awal dari sejumlah tuntutan hukum.

"Pada fase berikutnya kami akan mengajukan gugatan moneter terhadap Simon dan afiliasi lain yang bekerja sama dengannya, termasuk beberapa situs web yang memiliki usaha bersama dengan Simon dan/atau telah menawarkan untuk membeli konsultasi cemerlang darinya," kata Ophir.

Menurut Ophir, siapa pun yang mencoba memanfaatkan skema tersebut akan dituntut. Menanggapi hal tersebut, perwakilan untuk Simon mengatakan bahwa kliennya meyakini bahwa keluarga Leviev hanya mencoba memasukkan diri mereka ke dalam narasi demi publisitas setelah kesuksesan The Tinder Swindler.

"Simon juga secara resmi mengubah namanya pada tahun 2015 dan berharap ini diproses di pengadilan," ujar perwakilan Simon.

Dalam sebuah wawancara dengan Inside Edition awal bulan ini, Simon membela diri dari tuduhan di tayangan Netflix. Dia mengatakan bahwa dia hanya seorang pria lajang yang ingin bertemu dengan beberapa gadis di Tinder.

"Saya terkejut betapa banyak gadis yang menginginkan saya dan berapa banyak gadis yang menawarkan perjalanan untuk menemui saya tanpa mereka mengetahui saya. Aku bukan monster yang diciptakan semua orang ini," kata Simon.

Terduga penipu, saat ini berkencan dengan model Israel Kate Konlin dan dilaporkan bekerja di sebuah acara kencan. Gina Rodriguez berperan sebagai manajer bakatnya.

"Saya bukan penipu dan saya bukan pemalsu. Orang-orang tidak mengenal saya sehingga mereka tidak bisa menilai saya. Saya adalah pria terbesar di dunia," ujar Simon.

 
Berita Terpopuler