Bahas Krisis Ukraina, Joe Biden Siap Bertemu Putin

Joe Biden siap bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas krisis Ukraina.

AP/Denis Balibouse/Pool Reuters
Presiden AS Joe Biden, kanan dan Presiden Rusia Vladimir Putin, bertemu, sebelum KTT AS-Rusia, di Jenewa, Swiss, Rabu, 16 Juni 2021.
Rep: Kamran Dikarma Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  WASHINGTON --  Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengungkapkan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden siap bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas krisis Ukraina. Pertemuan puncak antara Biden dan Putin bisa terlaksana setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken bertemu Menlu Rusia Sergey Lavrov. Pertemuan keduanya diagendakan berlangsung akhir pekan ini.

Baca Juga

“Seperti yang telah berulang kali dijelaskan Presiden (Biden), kami berkomitmen untuk melakukan diplomasi sampai saat invasi dimulai. Presiden Biden pada prinsipnya menerima pertemuan dengan Presiden Putin setelah keterlibatan itu, sekali lagi, jika invasi tidak terjadi. Kami selalu siap untuk diplomasi,” kata Psaki, dikutip laman CNBC, Ahad (20/2/2022),

Kabar mengenai kesediaan Biden bertemu Putin muncul setelah Gedung Putih memperingatkan bahwa serangan Rusia ke Ukraina bisa terjadi kapan saja. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga telah mengusulkan pertemuan antara dirinya dan Putin. “Saya tidak tahu apa yang diinginkan Presiden Rusia. Untuk alasan ini, saya mengusulkan agar kita bertemu,” kata Zelensky saat menghadiri forum keamanan internasional di Munchen, Jerman, Sabtu (19/2) lalu.

Sebelumnya Putin membuka kemungkinan untuk bertemu Zelensky. “Mengenai pertemuan (Putin) dengan Zelensky, tidak ada yang menolak ide ini secara apriori,” kata Dmitry Peskov pada 8 februari lalu, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Peskov mengungkapkan, jika pertemuan Putin dan Zelensky dapat membantu meredakan ketegangan, Moskow siap melakukannya. "Pertama, kita perlu melihat mengapa (presiden Rusia dan Ukraina) perlu bertemu, hal-hal apa yang diharapkan akan dibahas dan hasil apa yang ingin mereka capai. Sejauh ini, tidak ada pemahaman seperti itu,” ucapnya.

 

AS dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah menuding Rusia memiliki rencana menyerang Ukraina. Tuduhan itu didasarkan pada pengerahan sekitar 150 ribu tentara Rusia ke perbatasan Ukraina. Moskow membantah tudingan tersebut. Mereka mengklaim pengerahan pasukan itu hanya untuk keperluan latihan rutin. 

 
Berita Terpopuler