Jerman Bakal Jadi Basis Produksi Materai Mobil Listrik

Sektor otomotif Jerman beralih ke mobil listrik.

pixabay
Ilustrasi Mobil Listrik. Sektor otomotif Jerman beralih ke mobil listrik.
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jerman adalah negara penggemar mobil. Belakangan ini mobil listrik semakin geser mobil biasa, dan Jerman juga berusaha investasi dalam teknologi penggerak modern.

Baca Juga

Langkah maju mobil elektronik tidak bisa dihentikan lagi. Jumlah izin yang dikeluarkan di Jerman makin banyak.  

Tahun lalu jumlahnya sekitar 200 ribu, lebih banyak dari sebelumnya. Dan setiap tahun, jumlahnya tambah banyak.   

Para pakar memperkirakan, tahun 2030 tiga perempat mobil baru di Eropa, adalah mobil listrik. Ini adalah jumlah yang membuat sektor otomotif Jerman beralih ke mobil listrik.   

Perusahaan penuhi kehendak konsumen

Michael Steiner, salah seorang pemimpin pada perusahaan Porsche mengungkap pihaknya ingin peningkatan drastis jumlah kendaraan listrik dan setengah listrik di dasawarsa ini. Akhirnya, konsumenlah yang memutuskan produk yang mereka beli. Jadi perusahaan harus berusaha memenuhi kehendak mereka.

Memang jelas, konsumen adalah raja. Mereka akan ditawari kualitas terbaik Made in Germany. Jadi Porsche akan memproduksi baterai-baterainya di Jerman.   

Untuk itu, perusahaan Porsche bekerjasama dengan pembuat baterai Customcells. Tahun 2024 baterai pertama akan diproduksi.  

Torge Thönnessen, manajer pada Cellforce Group menginginkan teknologi baterai yang lebih baik daripada yang sekarang, untuk mencegah produksi yang terlalu banyak tapi berkualitas rendah. "Sehingga akhirnya bisa memproduksi baterai di Jerman dengan biaya rendah," ucap dia.

Hingga sekarang, produsen dari Asia jadi penguasa pasar. Tapi itu nantinya ingin diubah. Semua pembuat mobil Jerman mengumumkan, akan membuat baterai di daerah asalnya, dan terutama, memproduksi sendiri.  

 

Pemerintah Jerman suntikkan dana

Agar bisa berjalan lebih cepat, pemerintah Jerman juga ikut berpartisipasi dengan memberikan dana hampir 3 milyar Euro bagi proyek-proyek pembuatan baterai.   

Julian Schwenzel dari Fraunhofer Institute bidang produksi dan materi canggih (IFAM) mengatakan, lebih cepat pasti bisa. Negara-negara lain juga sedang berusaha. Perkembangan baterai juga bagus. Jadi bisa diproduksi lebih cepat.

Julian Schwenzel meneliti teknologi baterai baru sejak 20 tahun lalu. Jadi persaingan global teknologi baterai sudah muncul, dan sekarang sudah terjadi di Jerman.    

Teknologi baterai di Jerman hanya punya kesempatan, jika mereka lebih menunjukkan prestasi dibanding produk saingan dari Asia, yang katanya lebih murah. 

Produsen UniverCell di bagian utara Jerman mengembangkan lapisan spesial bagi baterai. Lapisan ini akan menghemat listrik lebih baik daripada produk-produk saingan agar baterai lebih kuat. Itu artinya: Mobil listrik akan dapat jangkauan lebih luas lagi.  

Stefan Permien dari UniverCell mengungkap, untuk itu perlu banyak inovasi. Selama ini, baterai untuk mobil listrik diproduksi di Asia, yaitu di Korea, China atau Jepang, tapi tidak di Eropa. 

 

Jerman ingin jadi pelopor

"Kami tidak hanya ingin meniru apa yang dibuat di Asia. Kami ingin jadi pelopor dalam hal teknologi, kimia dan teknik produksi." 

Kembali ke Porsche. Seperti halnya pembuat mobil lainnya, produsen mobil balap itu sedang mengalami perubahan fundamental.  

Michael Steiner dari Porsche mengatakan bagi perusahaan, mobilitas dengan kendaraan listrik penting. "Selangkah demi selangkah, mereka akan tawarkan lebih banyak kendaraan dalam program kami. Kami rasa, hingga 2030, 80 persen konsumen kami akan beralih ke kendaraan listrik."

Masa depan industri mobil adalah produk bertenaga listrik. Ini perubahan besar, yang ingin ikut dibentuk, bahkan diberi karakternya oleh Jerman.   

 

 

sumber: https://www.dw.com/id/baterai-mobil-listrik-made-in-germany/a-60432770

 
Berita Terpopuler