Nyeri di Tiga Bagian Tubuh Ini Bisa Jadi Tanda Kena Omicron

Infeksi SARS-CoV-2 varian omicron diketahui menimbulkan nyeri tubuh.

www.freepik.com.
Nyeri kepala (ilustrasi). Nyeri kepala, lutut, dan punggung bagian bawah disinyalir sebagai gejala Covid-19 akibat infeksi SARS-CoV-2 varian omicron.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengalami nyeri di area tubuh tertentu bisa menjadi tanda seseorang positif Covid-19 varian omicron. Tiga area tersebut ialah di kepala, lutut, serta punggung bagian bawah.

Informasi tersebut disampaikan Charu Dutt Arora, dokter dari rumah sakit Asian Institute of Medical Sciences di Faridabad, India. Dia menjelaskan, virus corona tipe baru yang menyebabkan Covid-19, SARS-CoV-2, mengaktifkan reseptor rasa sakit di tubuh.

Infeksi SARS-CoV-2 merangsang pelepasan hormon yang disebut sitokin, yang menyebabkan peradangan. Sitokin mengarah pada pembentukan prostaglandin yang dikenal sebagai E2, yang mengaktifkan semua reseptor rasa sakit di tubuh.

"Ini seperti jalur sinyal dari sitokin ke prostaglandin E2 yang selanjutnya mengaktifkan jalur nyeri. Inilah sebabnya mengapa tiga area itu nyeri selama mengidap Covid-19," kata Arora, dikutip dari laman The Sun, Sabtu (19/2/2022).

Aplikasi studi gejala Covid-19 ZOE di Inggris telah mencantumkan nyeri punggung bawah sebagai salah satu dari 20 gejala teratas saat ini. Gejala itu telah dilaporkan oleh 20 persen pengguna aplikasi yang positif Covid-19.

Di samping itu, studi ZOE juga menemukan bahwa sakit kepala memengaruhi 67 persen pengguna aplikasi yang mengidap Covid-19. Apabila Anda mengalami sakit kepala tanpa alasan yang jelas, ada baiknya menjalani tes Covid-19.

Namun, jika keluhannya hanya sakit kepala, mungkin itu didasari alasan kesehatan yang berbeda. Kondisi yang perlu dicemaskan ialah jika sakit kepala dialami berbarengan dengan gejala umum Covid-19 lainnya, seperti bersin dan kelelahan.

Sakit lutut turut dikaitkan dengan Covid-19. Menurut Arora, nyeri otot, terutama terasa di sekitar area lutut, diyakini sebagai akibat dari peradangan yang dapat dirasakan melalui ligamen dan persendian.

Butuh penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi nyeri di tiga area itu secara pasti merupakan tanda omicron. Akan tetapi, nyeri punggung sudah dikategorikan sebagai gejala omicron pada Desember 2021, ketika varian itu pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Baca Juga

Sementara itu, Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris masih mencantumkan tiga gejala sebagai tanda peringatan klasik Covid-19. Gejala tersebut antara lain batuk terus-menerus, suhu tubuh meningkat, serta kehilangan fungsi indra perasa dan penciuman.

Infografis Gejala Omicron Muncul Setelah 48 Jam - (republika.co.id)

Padahal, gejala lainnya seperti pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan kerap dilaporkan oleh pasien Covid-19. Nyatanya, gejala dapat berubah dari waktu ke waktu seiring varian baru virus penyebab Covid-19 yang terus bermunculan.

Omicron terdeteksi sebagai varian SARS-CoV-2 yang dominan di sejumlah negara saat ini, namun gejala infeksinya telah terbukti lebih ringan daripada varian lainnya. Apalagi, pada orang yang sudah divaksinasi dan mendapat dosis booster.

Gejalaorang yang terinfeksi varian omicron bisa berbeda-beda antara satu individu dengan yang lain. Ada kemungkinan puluhan gejala yang mungkin menyerang, tetapi beberapa tanda terpantau menjadi yang paling umum.

Secara berurutan gejala infeksi omicron itu adalah hidung meler (74 persen), sakit kepala (67 persen), dan sakit tenggorokan (64 persen). Begitu pula kelelahan (64 persen), bersin-bersin (60 persen), dan batuk terus-menerus (42 persen).

 
Berita Terpopuler