Buah Hati Jangan Sampai Alami Stunting, Bahayanya Sampai Jangka Panjang

Dampak stunting bisa sampai jangka panjang pada anak.

ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Pengukuran tinggi badan anak. Anak pendek belum tentu stunting. Sebaliknya, ketika mengalami stunting, anak pasti bertubuh pendek.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stunting atau kekerdilan merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak di bawah dua tahun akibat kekurangan gizi pada waktu lama. Kondisi ini memiliki bahaya jangka panjang bagi masa depan buah hati.

Baca Juga

"Stunting dapat memperlambat perkembangan otak, membuat keterbelakangan mental hingga rendahnya kemampuan belajar," kata Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof Dr dr Rini Sekartini SpA(K) dalam webinar, Kamis (17/2/2022).

Dampak lain stunting pada anak di antaranya adalah menjadi lebih mudah sakit, kemampuan kognitif berkurang, postur tubuh tak maksimal saat dewasa, dan fungsi tubuh tidak seimbang. Ketika tua, anak yang stunting berisiko terserang penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi hingga obesitas.

Stunting disebabkan oleh kurang gizi kronis dalam waktu lama, asupan makanan kurang protein dan infeksi kronis. Stunting juga bisa terjadi karena pertumbuhan dalam kandungan yang terhambat saat ibu sedang hamil, juga stimulasi psikososial yang tak memadai.

Prof Rini menuturkan, pencegahan stunting dapat dimulai sejak hamil dengan memperhatikan kesehatan dan asupan nutrisi. Selanjutnya, berikan ASI eksklusif kepada anak, berikan makanan pendamping ASI tepat waktu dan perhatikan asupan bahan makanan sumber protein, termasuk susu.

"Di atas setahun, makanan keluarga yang utama, susu sebagai pelengkap," kata Prof Rini seraya menyebut dalam sehari anak bisa minum hingga 500 ml susu.

Pola makan yang sehat ini juga penting saat anak terinfeksi Covid-19. Dia menjelaskan, Covid-19 adalah infeksi akut seperti virus flu hanya berbeda varian.

Ketika kondisi anak telah membaik, nafsu makan anak juga harus segera diperbaiki agar asupan nutrisi kembali terjaga. Kemudian, perhatikan kebersihan anak dan lingkungan serta pantau tumbuh kembang anak secara berkala.

Bila anak lebih pendek dari teman-temannya, orang tua dapat mengecek parameter berat badan dan tinggi badan terhadap umur yang ada di Buku Kesehatan Ibu dan Anak untuk memastikan anak tumbuh seperti seharusnya. Sebab, anak stunting sudah pasti pendek, tapi anak pendek belum tentu stunting.

"Dari awal konsepsi sampai 18 tahun harus benar-benar dikawal untuk pencegahan stunting," kata Prof Rini.

 
Berita Terpopuler