Warga Solok Selatan Temukan Jejak Harimau di Kawasan Perkebunan

Seekor anjing mati dengan banyak bekas luka cakaran hewan buas.

Antara/Maulana Surya
Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae).
Rep: Febrian Fachri Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK SELATAN -- Warga Jorong Tanjung Durian, Nagari Padang Limau Sundai, Kecamatan Sangir Jujuan, Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar) menemukan jejak diduga Harimau Sumatra di kawasan perkebunan. Wali Nagari Padang Limau Sundai, Ali Musar mengatakan, warga melihat jejak harimau tersebut sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (17/2/2022).

"Lokasinya dekat dengan perkebunan warga. Hanya 1,5 kilometer dari pemukiman warga," kata Ali.

Selain temuan jejak, warga juga mendapati seekor anjing yang mati dengan banyak bekas luka cakaran hewan buas. Anjing tersebut diketahui anjing yang kerap menjaga ladang milik warga.

Baca Juga

Melihat banyaknya jejak harimau, masyarkat menduga ada dua ekor harimau yang turun ke perkebunan warga. Sebelumnya pada Senin (31/1/2022), Nagari Padang Limau Sundai, Solok Selatan juga menemukan jejak harimau. Ali mengaku sudah melaporkan hal ini kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Banyak daerah di Sumatra Barat terletak di kawasan Bukit Barisan yang berisikan banyak satwa dilindungi, termasuk harimau sumatra.

Sebelumnya, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK, Wiratno mengatakan, saat ini populasi Harimau Sumatra yang hidup di habitat aslinya sebanyak 604 ekor. Menurut dia, habitat Harimau harus dijaga supaya tidak punah. Kehadiran Harimau penting untuk keseimbangan alam.

"Penyelamatan masa depan Harimau Sumatra sama dengan penyelamatan masa depan hutan," kata Wiratno, Senin (14/2/2022).

 
Berita Terpopuler